Jangan sia-siakan waktu yang ada di setiap
detiknya - Sejak manusia
tercipta di rahim, berkembang, kemudian lahir di dunia, seakan manusia dilempar
kepada waktu. Perguliran waktu ini telah menjadi bagian dari hidup yang
menyelubunginya. Hakekat waktu sebenarnya adalah sesuatu yang abstrak, atau
tidak terlihat indra. Maka untuk mempermudah dipenggal-penggallah menjadi
satuan-satuan tertentu. Bagian terkecil adalah detik.
Kumpulan enam puluh detik
berupa menit. Akumulasi enam puluh menit yaitu jam. Hari adalah rentetan dua
puluh empat jam. Lalu minggu, bulan, tahun, dan seterusnya.
Dengan munculnya inisiatif penggalan- penggalan waktu maka sederet aktifitas
manusia jadi terukur. Program-program pendidikan, rencana target kerja, dan planning
kehidupan berumah tangga jadi mudah terjadwal. Bisa dibayangkan jika tidak ada temuan
detik, hari, dan tahun ini. Jika seseorang membuat janji membayar hutang, tidak
ada patokan waktu yang bisa disepakati. Kapan mahasiswa mulai masuk kuliah,
nihil juga acuan waktunya. Manusia hidup dalam jadwal yang abstrak, dan kondisi
ini bisa jadi kekacauan terparah manusia.
Jangan sia-siakan waktu : Pemanfaatan detik
Untuk menghormati waktu, jangan bayangkan berapa jam atau berapa hari yang
telah terbuang percuma. Karena besaran satuan waktu ini bisa menyebabkan
seseorang jadi mudah meremehkannya. Tapi ingatlah berapa detik yang telah tersia-sia.
Jika seseorang bermain game online satu jam, berarti telah melempar 3600
detik! Jika dua jam, berarti 7200 detik!
Tentu saja untuk menghormati waktu ini di samping melihat satuan terkecil
detik, juga perlu diingat bahwa waktu pada hakikatnya memanjang lurus, bukan
melingkar. Manusia terus berjalan pada jalan panjang waktu ini, tidak bisa
kembali lagi. Maka setiap waktu yang sudah dijalani, baik yang termanfaatkan
maupun tersia-siakan, tidak bisa diambil ulang. Waktu adalah sekali pakai,
habis itu selesai.
Tidak ada manusia yang bisa merasakan berharganya waktu kecuali orang-orang
padat aktifitas. Baik untuk kesibukan kerja duniawi maupun kegiatan ibadah
persiapan akhirat. Pada orang semacam ini waktu seakan berjalan terlampau
cepat. Sebentar-sebentar melihat detik yang melesat berlari, sementara masih
banyak agenda yang belum tertunaikan. Maka tidak heran jika seorang ulama Jamaluddin
al-Qasimi dalam kitab Dzikrayaat berkata: “jika saja waktu bisa diperjual
belikan, sungguh akan aku beli waktu mereka itu.” Hal ini beliau ungkapkan
ketika melewati sekumpulan pemuda yang suka berfoya-foya dan membuang waktu
produktifnya. Sementara sebagai muslim sebenarnya kewajiban yang mesti
ditunaikan lebih banyak dari waktu yang tersedia.
Sedang untuk orang umum, hanya sesekali saja bisa merasakan betapa
berharganya setiap detik yang terlewat. Misalnya ketika menghadapi ujian
penting, sementara waktu yang tersedia tinggal sebentar saja. Atau wiraswastawan
yang tengah terjebak di kemacetan jalan, sementara dia telah membuat janji
bertemu klien pentingnya. Atau orang tua yang memiliki anak kondiri sakit
kritis, sementara ambulan yang akan membawanya ke rumah sakit mogok di jalan.
Benar-benar terasa berharga setiap detiknya.
Jangan sia-siakan waktu : Perbandingan Waktu Dunia
dan Akhirat
Jangka waktu hidup manusia di akhirat adalah tidak terbatas. Jika
bernikmat-nikmat di surga maka untuk selamanya, dan kalau terbakar bara azab di
neraka juga bisa selamanya, kecuali orang yang diampuni dan dialihkan ke surga.
Jika manusia dirata-rata hidup di dunia selama 60-an tahun, kemudian
dibandingkan dengan kekekalan akhirat tentu umur manusia sangatlah singkat.
Dengan hitung-hitungan pendekatan al-Quran, kita akan bisa dapatkan
gambarannya. Mengacu pada firman Allah swt: “Dia menggatur urusan dari langit
ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.”(QS. As-Sajadah: 5).
Tergambar bahwa satu hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia. Atau dengan kata lain 24 jam akhirat sepadan
dengan 1000 tahun dunia. Jika dihitung berarti 1,5 jam akhirat selevel dengan rata-rata
usia manusia 62,5 tahun dunia! Bayangkan, sesingkat 1,5 jam saja. Waktu
sependek itu yang menjadi penentu surga atau neraka kelak. Masa yang terlampau
singkat sebagai penentu hasil akhir yang teramat besar. Maka setiap detik yang
dilalui manusia amatlah berharga.
Dalam perbandingan lain, orang bijak
Jawa sering mengatakan: “urip mung koyo mampir ngombe” (hidup seperti
singgah minum). Hanya “meneguk air” sebentar, untuk kemudian melanjutkan
perjalanan ke akhirat. Dalam nasihat hadis, Rasulullah saw bersabda: “jadilah
kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau pengembara” (HR. Bukhari).
Singkat, setiap detik begitu mahal, maka jangan pernah disia-siakan.
Allahu a’lam bisshawab
(gambar: pixabay.com)
Artikel Terkait
- 18 Keutamaan Shalat Tahajud Ini Akan Membuat Anda Tercengang
- Inilah 12 Keutamaan Sholat Dhuha Yang Membuat Anda Rugi Jika Meninggalkannya
- Inilah 5 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi Pada Hari Jumat
- 18 Keutamaan Puasa Senin Kamis Ini Memukau Nalar
- Inilah 21 Keutamaan Membaca Al Quran Yang Bisa Merubah Kemalasan Anda Bertilawah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar