Tips Khusyu Dalam Shalat : Menghindari Segala Yang Mengganggu Shalat
Sungguh tidak nyaman ketika shalat muncul berbagai gangguan.
Pikiran akan terbelah antara konsentrasi pada Allah dan konsentrasi memikirkan
segala hal yang diakibatkan dari gangguan itu. Dan biasanya gangguan di sini
terbagi menjadi dua macam. Yaitu gangguan dari dalam jiwa dan gangguan dari
luar, baik berupa keadaan atau benda.
Untuk gangguan dari dalam, seringkali adalah karena ketidaksiapan
atau keengganan untuk benar-benar menikmati shalat. Maka shalat jadi beban.
Asal tertunaikan kewajiban belaka. Di sini, rupanya setan berhasil mengambil
perannya. Yaitu mengacaukan pikiran manusia. Perkara dunia dibawa dalam ritual
yang seharusnya khusyu’ hanya untuk memikirkan Allah.
Menghindari benda yang mengganggu shalat khusyu’
Adapun untuk gangguan shalat khusyu’ dari luar, salah satunya
berupa gangguan benda. seperti misalnya tempat shalat yang terdapat
coretan-coretan atau gambar-gambar di tempat sujud. Bagaimana hati bisa
menikmati shalat sementara mata harus memandang gambar-gambar itu. Sedikit
banyak indra di kepala itu akan mengirimkan apa yang dilihatnya ke dalam pikiran. Jangankan
kita yang manusia biasa, dengan kadar iman dan takwa yang masih perlu banyak
perbaikan, bahkan orang semulia Rasulullah saw juga bisa terganggu oleh keadaan
ini. Hingga beliau meminta untuk dihindarkan darinya.
Mari kita simak cerita Anas yang mengatakan, bahwa Aisyah memiliki
kain korden berhias yang menutupi sebagian tembok rumahnya. “dahulu Aisya
mempunyai korden berupa kain tipis yang menutupi rumah bagian sampingnya. Maka
nabi bersabda kepadanya, “singkirkanlah korden itu dariku. Sesungguhnya dia
membayangi dan tergambar dalam shalatku. (HR. Bukhari).
Bahkan
seorang ulama besar di bidang hadis, Imam Bukhari, dalam kitab hadisnya membuat
bab khusus, yaitu Bab Dibencinya Shalat di Tempat Bergambar. Sehingga
Imam Al-’Aini Al Hanafi rahimahullah mengomentari pemberian judul
tersebut, “Bab ini merupakan uraian tentang dibencinya shalat di dalam rumah
yang ada padanya pakaian bergambar. Jika yang seperti ini saja dibenci, maka
kebencian itu lebih kuat dan keras jika ia mengenakan pakaian (yang
bergambar).”
Menghindari keadaan yang mengganggu shalat
Di samping benda, ada juga yang mengganggu kekhusyu’an shalat,
yaitu keadaan. Adakalanya kita mengabaikan hal ini, sehingga hati kita tidak
bisa tenang. Seperti misalnya menahan kentut atau menahan kencing. Pikiran kita
jadi tertuju pada keduanya, sehingga tidak memahami apa yang kita ucapkan dalam
shalat. Atau misalnya juga ketika makanan sudah dihidangkan. Pikiran kita sudah
terlanjur terpaut dengan makanan itu, sehingga tidak bisa khusyu’. Apalagi jika
perut dalam kondisi lapar dan makanan itu adalah makanan lezat favorit kita.
Tentu akan makin mengacaukan pikiran.
Rasulullah Muhammad saw melalui hadis Aisyah memberi arahan dalam
hal ini, “tidaklah sempurna orang yang shalat sementara dihadapannya da
makanan atau sambil menahan buang air besar. (HR. Muslim)
Kemudian keadaan lain yang bisa menghilangkan konsentrasi shalat
adalah adanya orang yang bercakap-cakap di sekitar tempat shalat. Pembicaraan
mereka, dan mungkin juga tertawanya mereka, akan bisa mengacaukan hati. Lisan
kita bisa membaca surat al-Fatihah, tapi hati kita bisa mengikuti pusaran
pembicaraan mereka. Begitu juga ketika ada orang tidur di sekitar tempat
ibadah. Bisa mengganggu kekhusyu’an shalat.
Kemudian termasuk juga keadaan yang bisa mengganggu khusyu’ di sini
adalah kedatangan teman atau tamu dan panggilan mereka pada kita, padahal kita
tengah melakukan shalat. Memang kejadian seperti ini tidak bisa di duga, dan
mereka juga tidak bermaksud mengganggu ibadah kita tersebut. Tapi sedikit
banyak keadaan ini akan berpengaruh pada hati yang bercabang perhatiannya.
Karenanya baiknya kondisikan agar orang-orang di sekitar kita tahu bahwa kita
sedang shalat, sehingga mereka menunggu selesainya kita dari ibadah tersebut,
tanpa berteriak-teriak memanggil.
Tips Khusyu Dalam Shalat : Memandang Tempat Sujud
Khusyu’ memang harus diupayakan dengan berbagai tips. Termasuk
mengatur arah pandangan mata dan wajah, yaitu menghadap ke tempat sujud. Dengan
pandangan pada satu titik, diharapkan sudah bisa memotong pandangan-pandangan
yang tidak perlu yang mengganggu shalat.
Dahulu ketika Rasulullah saw shalat, awalnya tidaklah menghadap ke
tempat sujud, melainkan memandang ke atas. Hingga turunlah ayat “sungguh
telah beruntunglah orang yang beriman, yaitu orang yang khusyu di dalam
shalatnya.” (QS. Al-Mu'minun: 1-2)
Maka
sejak itu pandangan shalat dirubah ditundukkan. Hal ini sebagaimana diceritakan
oleh Abu Hurairah dalam hadis Al-Hakim.
Jadi,
shalat dengan menundukkan pandangan ini memang bagian dari ciri-ciri shalat
khusyu’. Tunduk hatinya, dan tunduk pula pandangannya. Hal ini seolah seperti
kita menghadap orang yang berwibawa dan disegani, yang tidak layak bagi kita
bertatapan pandangan langsung dengannya. Maka kita selaku hamba yang tahu diri
menundukkan pandangan penuh hormat dan penuh pengagungan.
Di
samping itu, ketundukan pandangan ini berfungsi untuk membatasi pandangan kita
dari menoleh ke kiri dan ke kanan. Karena gerakan-gerakan itu bisa berpengaruh
terhadap konsentrasi shalat.
Itulah tips khusyu dalam shalat.
Semoga bermanfaat
(gambar: id.wikipedia.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar