Kamis, 03 Maret 2016

Keutamaan Shalat Dhuha Menurut Hadist



Keutamaan Shalat Dhuha menurut hadist - Suatu ketika salah seorang shahabat, Abu Darda, diberikan amanat atau pesan oleh Rasulullah saw. Pesan untuk melakukan tiga hal hingga akhir hayatnya. Betapa pentingnya tiga hal itu hingga beliau mewanti-wanti untuk mengistiqamahkannya. Salah satu diantara tiga hal itu adalah shalat dhuha. Untuk lebih lengkapnya, marilah kita dengarkan penuturan hadist dari Abu Hurairah.


“kekasihku (nabi Muhammad saw) memberikan nasehat kepadaku tentang tiga hal agar aku tidak meninggalkan mengamalkannya, puasa selama tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan shalat dhuha, dan tidur usai shalat witir. (HR. Bukhari-muslim)

Keutamaan Shalat Dhuha Menurut Hadist


Shalat dhuha yang dilaksanakan saat pagi hari, saat matahari terbit setinggi tombak hingga siang sebelum matahari di atas kepala, memang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Rasulullah saw terbiasa melakukannya. Keutamaan shalat dhuha tersebut jadi sedekah di pagi hari yang dinilai berpahala seperti pahalanya sekumpulan zikir.

Rasulullah saw bersabda dalam hadist, “pada setiap pagi persendian kalian ada sedekahnya. Pada setiap tasbih adalah sedekah, pada tiap bacaan takbir adalah sedekah, pada perbuatan amar ma’ruf adalah sedekah, pada perbuatan nahi munkar adalah sedekah. Semua perbuatan itu dapat terkumpulkan pada shalat dhuha dua rakaat.” HR. Muslim.

Keutamaan shalat dhuha ringan itu juga menjadi penyebab penjagaan Allah. Penjagaan dari keburukan yang mungkin menimpa seorang hamba dan kesulitan urusan yang terkadang tidak mudah untuk keluar darinya. Penjagaan Allah dari pagi hingga siang.

Allah berfirman dalam sebuah hadist qudsi, “wahai banu Adam, shalatlah kalian empat rakaat di waktu awal hari, maka Aku akan melindungi kalian hingga akhirnya ( HR. Tirmidzi)

Shalat di awal hari yang dimaksudkan di hadist di atas adalah shalat dhuha. Demikian pendapat dari al-Mubarakfuri dan beberapa ulama yang lain.

Keutamaan shalat dhuha juga berpahala seperti naik Haji. Namun hendaknya dengan didahului shalat subuh berjamaah, berdiam di masjid untuk berzikir dengan berbagai cara, termasuk boleh untuk membaca al-Quran, dan disambung dengan shalat dhuha.
Dalam hal ini rasulullah saw menjelaskan dalam hadist, “siapa yang mengerjakan shalat subuh dengan berjamaah, kemudian duduk untuk mengingat Allah berzikir hingga terbitnya matahari, kemudian mengerjakan shalat dua rakaat, maka dia akan mendapat pahala haji dan umrah secara sempurna, sempurna, dan sempurna” (HR. Tirmidzi)

Itulah berbagai keutamaan shalat dhuha menurut hadist. Semoga bermanfaat.

(gambar: pixabay.com)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar