Kamis, 03 Maret 2016

Cara Melaksanakan Shalat Khusyu (6) Berlindung Kepada Allah Dari Godaan Setan




Cara melaksanakan shalat khusyu - Setan adalah musuh terbesar manusia. Sungguh, setelah dia dibuang dari surga karena menolak perintah Allah sujud pada nabi Adam, dan setelah dijanjikan kelak jadi penghuni terazab di neraka, maka sejak itulah dia mengibarkan bendera perang abadinya. Yaitu tekat menjebak seluruh atau sebanyak mungkin anak cucu Adam untuk menjadi pengikutnya terbakar di neraka.

Tekat ini sebenarnya bermuara pada sifat sombong setan yang merasa lebih berderajat dari nabi Adam. Ketika jiwa sombong itu tidak tersalurkan, yaitu ketika dia dipaksa untuk sujud pada bapak manusia, yang berarti dalam pandangan setan dia diposisikan lebih rendah dari makhluk berbahan tanah itu, maka di sinilah kemudian  timbul goresan luka perih pada dirinya. Dan ketika dia diusir dari surga, maka luka itu semakin menganga. Terlebih ketika dia dijanjikan keabadian dalam siksa neraka, maka nganga luka itu makin “berdarah darah”. Logika sederhana luka harus diobati, maka goresan itupun agar bisa sembuh juga harus diobati, yaitu dengan balas dendam pada anak cucu adam: menjerat sebanyak mungkin calon penghuni neraka.

Maka dari sini Allah perlu mengingatkan manusia agar tidak terhanyut dalam tipuan setan. Sebab setan begitu cerdik, bisa menipu secara halus maupun kasar, terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Dia lihai untuk bisa menilai kebiasaan, sifat, dan karakter orang, untuk kemudian mematangkan rencana dari mana dia melancarkan godaan-godaannya. Dan dia tidak akan menyerah jika suatu usaha yang dilakukannya gagal. Dia akan mencoba lagi dengan strategi baru yang lebih cerdas.
           

Termasuk kewaspadaan dari setan ini adalah ketika manusia melaksanakan ritual ibadah terbesarnya, yaitu shalat khusyu’. Sebab sejak sebelum melaksanakan shalat, setan sudah akan mengganggu dengan berbagai cara, misalnya dengan mengacaukan niat, agar niatnya menggugurkan kewajiban saja. Tentunya agar tidak khusyu’. Kemudian jika gagal di awal, dia akan terus menggoda dengan masuk ke tengah-tengah aktifitas shalatnya, hingga seorang muslim fisiknya beribadah tapi hatinya kacau oleh berbagai lintasan pikiran yang mengganggu kekhusyu’an.

Cara Melaksanakan Shalat Khusyu’ : Berlindung Kepada Allah Dari Godaan Setan

           
Gangguan shalat khusyu dari setan sering terjadi, dan keadaan inilah yang juga pernah diadukan oleh seorang shahabat dengan berkata, “wahai Rasulullah, setan selalu datang dan menggangguku ketika aku melaksanakan shalat, menggangggu dan membuat kacau bacaanku.” Maka kemudian rasulullah saw bersabda kepadanya, “setan itu adalah khanzab, jika engkau merasakan akan kedatangannya maka berlindunglah kepada Allah dan meludahlah ke arah samping kiri tiga kali. Shahabat yang bernama Utsnan ini kemudian berkata, “aku melaksanakannya dan Allah mengusir setan itu dariku.” (HR. Muslim).

Kemudian perlu diketahui bahwa tentunya semua bacaan permohonan perlindungan itu dibaca sebelum melaksanakan shalat. Agar selama melaksanakan shalat bisa khusyu aman dari gangguan setan. Adapun jika berada di tengah-tengah melaksanakan shalat, ketika ruku’ atau sujud, tidaklah dibaca. Karena masing- masing gerakan shalat sudah ada tuntunan bacaannya sendiri. Cukuplah memohon pertolongan pada Allah secara tulus di dalam hati. Dan Allah yang Maha mengetahui akan siap menolong hamba-Nya yang meminta dengan penuh ketulusan.

Lalu terakhir mengenai meludah ke kiri ketika shalat, harap kita sadari bahwa di jaman Nabi saw, lantai masjid dan rumah yang dipakai untuk shalat terbuat dari pasir. Bukan berlantai keramik,  berkarpet, ataupun bersajadah seperti sekarang ini. Maka hendaknya keadaan ini juga menjadi perhatian kita. Jika meludah, pastikan ketika itu adalah berupa percikan kecil, dan tidak berada dalam shalat jamaah sehingga mengganggu orang yang shalat di sebelah kiri kita. Dan tidak di karpet masjid yang merupakan milik umum, sehingga membuat jijik orang lain yang mengetahuinya.
Itulah cara melaksanakan shalat khusyu. Semoga bermanfaat.

Allahu a’lam bisshawab.

(gambar: flickr.com)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar