Cara melaksanakan
shalat khusyu - Setan adalah musuh terbesar manusia.
Sungguh, setelah dia dibuang dari surga karena menolak perintah Allah sujud
pada nabi Adam, dan setelah dijanjikan kelak jadi penghuni terazab di neraka,
maka sejak itulah dia mengibarkan bendera perang abadinya. Yaitu tekat menjebak
seluruh atau sebanyak mungkin anak cucu Adam untuk menjadi pengikutnya terbakar
di neraka.
Tekat ini sebenarnya bermuara pada sifat sombong setan yang merasa
lebih berderajat dari nabi Adam. Ketika jiwa sombong itu tidak tersalurkan,
yaitu ketika dia dipaksa untuk sujud pada bapak manusia, yang berarti dalam
pandangan setan dia diposisikan lebih rendah dari makhluk berbahan tanah itu,
maka di sinilah kemudian timbul goresan
luka perih pada dirinya. Dan ketika dia diusir dari surga, maka luka itu
semakin menganga. Terlebih ketika dia dijanjikan keabadian dalam siksa neraka,
maka nganga luka itu makin “berdarah darah”. Logika sederhana luka harus
diobati, maka goresan itupun agar bisa sembuh juga harus diobati, yaitu dengan
balas dendam pada anak cucu adam: menjerat sebanyak mungkin calon penghuni
neraka.
Maka dari sini Allah perlu mengingatkan manusia agar tidak
terhanyut dalam tipuan setan. Sebab setan begitu cerdik, bisa menipu secara
halus maupun kasar, terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Dia lihai untuk
bisa menilai kebiasaan, sifat, dan karakter orang, untuk kemudian mematangkan
rencana dari mana dia melancarkan godaan-godaannya. Dan dia tidak akan menyerah
jika suatu usaha yang dilakukannya gagal. Dia akan mencoba lagi dengan strategi
baru yang lebih cerdas.
Termasuk
kewaspadaan dari setan ini adalah ketika manusia melaksanakan ritual ibadah
terbesarnya, yaitu shalat khusyu’. Sebab sejak sebelum melaksanakan shalat,
setan sudah akan mengganggu dengan berbagai cara, misalnya dengan mengacaukan
niat, agar niatnya menggugurkan kewajiban saja. Tentunya agar tidak khusyu’.
Kemudian jika gagal di awal, dia akan terus menggoda dengan masuk ke
tengah-tengah aktifitas shalatnya, hingga seorang muslim fisiknya beribadah
tapi hatinya kacau oleh berbagai lintasan pikiran yang mengganggu kekhusyu’an.
Cara Melaksanakan Shalat Khusyu’ : Berlindung Kepada Allah Dari Godaan Setan
Gangguan
shalat khusyu dari setan sering terjadi, dan keadaan inilah yang juga pernah
diadukan oleh seorang shahabat dengan berkata, “wahai Rasulullah, setan
selalu datang dan menggangguku ketika aku melaksanakan shalat, menggangggu dan
membuat kacau bacaanku.” Maka kemudian rasulullah saw bersabda kepadanya,
“setan itu adalah khanzab, jika engkau merasakan akan kedatangannya maka
berlindunglah kepada Allah dan meludahlah ke arah samping kiri tiga kali.
Shahabat yang bernama Utsnan ini kemudian berkata, “aku melaksanakannya dan
Allah mengusir setan itu dariku.” (HR. Muslim).
Kemudian
perlu diketahui bahwa tentunya semua bacaan permohonan perlindungan itu dibaca
sebelum melaksanakan shalat. Agar selama melaksanakan shalat bisa khusyu aman
dari gangguan setan. Adapun jika berada di tengah-tengah melaksanakan shalat,
ketika ruku’ atau sujud, tidaklah dibaca. Karena masing- masing gerakan shalat
sudah ada tuntunan bacaannya sendiri. Cukuplah memohon pertolongan pada Allah
secara tulus di dalam hati. Dan Allah yang Maha mengetahui akan siap menolong
hamba-Nya yang meminta dengan penuh ketulusan.
Lalu
terakhir mengenai meludah ke kiri ketika shalat, harap kita sadari bahwa di
jaman Nabi saw, lantai masjid dan rumah yang dipakai untuk shalat terbuat dari
pasir. Bukan berlantai keramik,
berkarpet, ataupun bersajadah seperti sekarang ini. Maka hendaknya
keadaan ini juga menjadi perhatian kita. Jika meludah, pastikan ketika itu
adalah berupa percikan kecil, dan tidak berada dalam shalat jamaah sehingga
mengganggu orang yang shalat di sebelah kiri kita. Dan tidak di karpet masjid
yang merupakan milik umum, sehingga membuat jijik orang lain yang
mengetahuinya.
Itulah cara melaksanakan shalat khusyu.
Semoga bermanfaat.
Allahu a’lam bisshawab.
(gambar: flickr.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar