Cara Melaksanakan
Sholat Dengan Khusyuk - Sebenarnya secara teori, melaksanakan shalat
yang paling mudah untuk sampai pada tingkat khusyuk adalah shalat tahajud.
Sebab pada shalat ini jika ditinjau dari suasana sangatlah mendukung. Berada di
sepertiga malam terakhir, sunyi, hening, tidak ada orang yang mengganggu. Hati
lebih mudah merasakan suasana sakral ketika berada di suasana luar biasa seperti
ini. Pikiran juga lebih mudah khusyuk
konsentrasi mencerna makna demi makna
yang terkandung dalam bacaan shalat.Cara Melaksanakan Sholat Dengan Khusyuk
Namun
meskipun dari segi suasana sangat bagus, tetap saja tidak akan tercapai khusyuk
jika tidak memperhatikan kendala yang mungkin muncul. Seperti misalnya rasa
kantuk, badan yang masih terasa kaku karena baru bangun tidur, atau tubuh
terasa lelah. Semua ini bisa membuyarkan konsentrasi untuk khusyuk menghadirkan
hati ketika shalat.
Maka
ketika melaksanakan shalat tahajud, kendala ini harus diatasi terlebih dahulu. Untuk
mencegah rasa kantuk, pertama : ada baiknya kita atur jadwal
tidur kita. Yaitu dengan tidur di awal malam. Islam sangat menganjurkan agar
umatnya tidak tidur terlalu larut, apalagi begadang hingga tengah malam.
Kecuali jika ada kepentingan yang bermanfaat di sana. Yang terbaik adalah tidur
di awal malam tersebut, agar nantinya bisa bangun lebih awal di sepertiga
malam, dengan kesegaran pikiran dan fisik yang memadai. Dan menurut penelitian
waktu terbaik mulai istirahat adalah pada sekitar jam sembilan malam. Selain
membantu menghilangkan rasa kantuk, tidur yang memadai menurut penelitian juga
dapat menghilangkan berbagai penyakit lainnya, seperti stress, darah tinggi dan
lain-lain.
Kemudian
kedua : juga lakukan gerakan tubuh secara ringan. Tidak perlu
berlebihan, secukupnya saja untuk meregangkan otot kaki, tangan, kepala, dan
tubuh. Sebab selepas tidur biasanya otot masih kaku, dan badan belum segar.
Lebih baik lagi jika ditambah dengan menarik nafas dalam dalam. Cobalah tarik
oksigen dan tahan sekitar 5 detik kemudian hembuskan selama 5 detik. Sebab
menurut penelitian, ketika seseorang menguap berarti kadar oksigen dalam otak
sedang berkurang.
Jika
masih juga mengantuk, ketiga : ambil dan minumlah air putih. Atau
lebih baik lagi minuman hangat seperti teh atau susu sehingga menyegarkan
tubuh. Apalagi ketika ditambah wudhu nanti, dengan wajah, tangan, kaki yang
dibasuh air, makin hilanglah rasa kantuk itu. Atau juga jika tidak kedinginan,
akan lebih segar lagi dengan mandi.
Adapun
jika semua usaha menghilangkan kantuk sudah dijalankan dan kita tetap saja
sulit membuka mata, berarti kita memang benar-benar mengantuk. Mungkin karena
kelelahan, tidur yang masih kurang lama, atau ada sejenis penyakit atau
kekurangan zat-zat tertentu di tubuh kita. Jika permasalahan ini
yang terjadi, istirahatkan badan dan besuknya konsultasikan ke dokter. Tidak
perlu memaksa diri untuk shalat tahajud jika terlalu mengantuk. Sebab
Rasulullah saw melarang orang yang beribadah sementara dia tidak bisa menguasai
dirinya dari kantuk. Dikhawatirkan tanpa sadar dia salah baca ayat, zikir, atau
doa. Sehingga yang dibacanya bukan untuk kebaikan dirinya, namun justru untuk
keburukan.
Nabi saw bersabda,apabila seseorang tengah shalat dan dia
mengantuk, meka baiknya tidur terlebih dahulu sampai hilang rasa kantuknya itu.
Karena jika terus melaksanakan shalat, jangan-jangan dikhawatirkan dia ingin
beristighfar namun malah mencaci diri sendiri (HR. Bukhari, Muslim)
Demikian juga jika badan masih terlalu lelah, hendaknya dia
beristirahat dahulu. Kecuali jika tingkat kelelahannya masih normal dan bisa
dia atasi, misalnya dengan memijit- mijit tubuh sebentar atau meregangkan otot
tubuh. Maka Allah akan sangat menghargai upayanya untuk bisa shalat tahajud.
Adapun jika kadar lelahnya sudah keterlaluan, tidak perlu dipaksakan. Allah
tidak memberi beban di luar kesanggupan manusia. Dan Islam menyuruh umatnya melaksanakan
ibadah, namun tetap dengan memperhatikan kondisinya.
Hal ini sebagaimana yang terjadi di jaman Nabi Muhammad saw. Anas
menceritakan bahwa pada suatu malam Rasulullah saw memasuki masjid. Tiba-tiba
beliau melihat ada tali yang direntangkan di antara dua tiang masjid tersebut.
Beliau lantas bertanya, "Untuk apa tali ini?" Para shahabat
menjawab, "Itu punya Zainab. Kalau dia lemas waktu shalat, dijadikannya
tali itu tempat berpegangan." Maka Nabi yang bijaksana ini bersabda, "Lepaskan
saja tali itu. Kalau dia memang merasa capek, maka istirahatlah terlebih dulu."
Demikianlah cara melaksanakan sholat dengan khusyuk. Semoga
kita bisa memanfaatkan waktu hening di malam itu dengan hati yang hening pula.
Hati yang benar- benar bisa mendengar makna terdalam dari bacaan al-Fatihah dan
zikir dalam shalat kita. Sehingga kita tidak merugi melewati malam berharga
itu. Amiin...
Allahu a’lam bisshawab
(gambar: youtube.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar