Tips shalat agar khusyuk : Keyakinan menghadap Allah
Ketika datang perintah shalat, secara khusus Allah memperjalankan
Rasulullah saw ke langit, yang kemudian kita kenal dengan peristiwa isra
mi’raj. Beliau menghadap Allah, dan
peristiwa ini menjadi momen yang sangat berharga bagi beliau, sebagai kejadian
yang menentramkan dan mendamaikan. Meredam kesedihan atas meninggalnya
orang-orang dekat beliau.
Meskipun tidak sepadan dengan mukjizat isra mi’raj, Allah
masih menyediakan sarana bagi umat Rasulullah saw untuk menghadap dan
berkomunikasi dengan-Nya, yaitu melalui shalat khusyu’. Di sinilah ada
interaksi antara hamba dan Penciptanya. Hal ini kita ketahui berdasarkan sabda
Nabi saw di dalam hadis Bukhari,
“apabila seseorang dari kalian shalat sesungguhnya dia sedang
berkomunikasi dengan Allah swt, maka jangan sampai meludah ke arah muka atau
samping kanan. Tapi hendaknya dia meludah ke arah kirinya atau bisa juga ke
bawah telapak kakinya.”
Maka komunikasi ini menjadi oase di tengah gersangnya hati akibat
dihimpit permasalahan hidup. Seorang hamba bisa datang laksana orang bodoh yang
butuh pencerahan, orang tersesat yang minta petunjuk, orang tak berdaya yang
mohon kekuatan pada Allah yang Maha Kuasa.
Dan namanya komunikasi, dalam shalat ini sebenarnnya terjadi dialog
antara seorang hamba dengan Rabbnya. Ketika melafadzkan bacaan shalat,
maka Allah akan merespon dan menjawabnya (HR. Muslim).. Karena itulah hendaknya
bacaan shalat diucapkan dengan tartil (pelan), agar terjalin baik dialog
ini.
Jika
tahu bahwa dalam shalat seorang hamba menghadap Allah dan terjalin komunikasi
dengan-Nya, maka akan mudah mencapai khusyuk
Tips shalat agar khusyuk: Keyakinan sedang diawasi Allah
Allah mengetahui segala yang terjadi di alam ini, termasuk apa yang
dilakukan manusia, dhahir dan batinnya. Maka ketika shalatpun, kita
harus memiliki kesadaran ini. Kesadaran penuh bahwa Allah mengawasi gerakan
shalat, bacaan shalat, dan juga segala yang terlintas di pikiran ketika shalat.
Dengan kesadaran ini, kita tidak akan terlena. Kita akan khusyuk, hati kitapun akan
tercurahkan pada Allah, tidak bercabang mengingat segala persoalan di luar
urusan shalat.
Kesadaran akan pengawasan Allah inilah yang biasa disebut dengan muraqabah.
muraqabah adalah suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa Allah
senantiasa mengawasinya, melihatnya, mendengarnya, dan mengetahui segala apapun
yang dilakukannya dalam setiap waktu, setiap saat, setiap nafas atau setiap
kedipan mata sekalipun.
Jika kita lihat definisi muroqobah dikaitkan dengan pelaksanaan
shalat, jelaslah bahwa Allah mengawasi dan mengetahui segala yang diperbuat
hamba-Nya ketika berdiri, ruku’, sujud, dan lain sebagainnya. Allah juga
mengetahui basahnya lisan oleh bacaan shalat, dan ke mana arah lintasan hati
ketika seseorang membaca al-Fatihah, surat-surat pendek, bacaan zikir ketika
ruku’, dan yang lainnya.
Di dalam al-Quran terdapat banyak sekali ayat yang menunjukkan
kemampuan Allah mengetahui perilaku makhluk-Nya ini. Allah berfirman mengenai
pengetahuan-nya tentang apa yang terlintas di dalam hati manusia
“katakanlah jika engkau menyembunyikan segala yang terdapat di
dalam hatimu atau menampakkannya, maka Allah tentu mengetahuinya. Allah
mengetahui segala sesuatu yang terdapat di langit dan bumi, dan allah maha
kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali Imran: 29)
Intinya tidak ada satupun yang luput dari pengetahuan dan
pengawasan Allah, baik yang besar maupun kecil, kasat mata maupun tak tampak
oleh pandangan manusia.
Adapun di dalam hadis, muraqabah ini dikenal juga dengan ihsan.
Maka demikianlah, jika dilihat dari berbagai keterangan di atas,
betapa luar biasanya pengaruh muraqabah terhadap makhluk. Sebab ketika
seseorang tahu bahwa Allah mengawasinya dalam segala tingkah lakunya, maka dia
tidak akan berani berbuat yang menyimpang dari syariat. Begitu juga ketika
shalat, dia akan bersungguh-sungguh menghadap pada-Nya, dengan diri dan
jiwanya. Hatinya turut serta mengingat Allah, tidak terlena oleh berbagai
pikiran yang merusak kualitas kekhusyu’an. Sebab dia yakin bahwa Allah sedang
mengawasinya.
artikel ini
merupakan kelanjutan artikel sebelumnya, cara agar shalat khusyuk (1) luruskan
niat dan hadirkan hati. Bagi anda yang ingin menyempurnakan pemahaman tips agar
shalat khusyuk seyogyanya juga membaca artikel tersebut. Sedang pada artikel
ini menitik beratkan pada tips keyakinan menghadap dan diawasi Allah untuk
mencapai khusyuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar