Kamis, 03 Maret 2016

Tips Shalat Agar Khusyuk (2) Keyakinan Menghadap Dan Diawasi Allah



Tips shalat agar khusyuk : Keyakinan menghadap Allah

Ketika datang perintah shalat, secara khusus Allah memperjalankan Rasulullah saw ke langit, yang kemudian kita kenal dengan peristiwa isra mi’raj. Beliau menghadap Allah, dan peristiwa ini menjadi momen yang sangat berharga bagi beliau, sebagai kejadian yang menentramkan dan mendamaikan. Meredam kesedihan atas meninggalnya orang-orang dekat beliau.


Meskipun tidak sepadan dengan mukjizat isra mi’raj, Allah masih menyediakan sarana bagi umat Rasulullah saw untuk menghadap dan berkomunikasi dengan-Nya, yaitu melalui shalat khusyu’. Di sinilah ada interaksi antara hamba dan Penciptanya. Hal ini kita ketahui berdasarkan sabda Nabi saw di dalam hadis Bukhari,

“apabila seseorang dari kalian shalat sesungguhnya dia sedang berkomunikasi dengan Allah swt, maka jangan sampai meludah ke arah muka atau samping kanan. Tapi hendaknya dia meludah ke arah kirinya atau bisa juga ke bawah telapak kakinya.”

Maka komunikasi ini menjadi oase di tengah gersangnya hati akibat dihimpit permasalahan hidup. Seorang hamba bisa datang laksana orang bodoh yang butuh pencerahan, orang tersesat yang minta petunjuk, orang tak berdaya yang mohon kekuatan pada Allah yang Maha Kuasa.

Dan namanya komunikasi, dalam shalat ini sebenarnnya terjadi dialog antara seorang hamba dengan Rabbnya. Ketika melafadzkan bacaan shalat, maka Allah akan merespon dan menjawabnya (HR. Muslim).. Karena itulah hendaknya bacaan shalat diucapkan dengan tartil (pelan), agar terjalin baik dialog ini.

Jika tahu bahwa dalam shalat seorang hamba menghadap Allah dan terjalin komunikasi dengan-Nya, maka akan mudah mencapai khusyuk

Tips shalat agar khusyuk: Keyakinan sedang diawasi Allah


Allah mengetahui segala yang terjadi di alam ini, termasuk apa yang dilakukan manusia, dhahir dan batinnya. Maka ketika shalatpun, kita harus memiliki kesadaran ini. Kesadaran penuh bahwa Allah mengawasi gerakan shalat, bacaan shalat, dan juga segala yang terlintas di pikiran ketika shalat. Dengan kesadaran ini, kita tidak akan terlena. Kita akan khusyuk, hati kitapun akan tercurahkan pada Allah, tidak bercabang mengingat segala persoalan di luar urusan shalat.

Kesadaran akan pengawasan Allah inilah yang biasa disebut dengan muraqabah. muraqabah adalah suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa Allah senantiasa mengawasinya, melihatnya, mendengarnya, dan mengetahui segala apapun yang dilakukannya dalam setiap waktu, setiap saat, setiap nafas atau setiap kedipan mata sekalipun.

Jika kita lihat definisi muroqobah dikaitkan dengan pelaksanaan shalat, jelaslah bahwa Allah mengawasi dan mengetahui segala yang diperbuat hamba-Nya ketika berdiri, ruku’, sujud, dan lain sebagainnya. Allah juga mengetahui basahnya lisan oleh bacaan shalat, dan ke mana arah lintasan hati ketika seseorang membaca al-Fatihah, surat-surat pendek, bacaan zikir ketika ruku’, dan yang lainnya.

Di dalam al-Quran terdapat banyak sekali ayat yang menunjukkan kemampuan Allah mengetahui perilaku makhluk-Nya ini. Allah berfirman mengenai pengetahuan-nya tentang apa yang terlintas di dalam hati manusia

“katakanlah jika engkau menyembunyikan segala yang terdapat di dalam hatimu atau menampakkannya, maka Allah tentu mengetahuinya. Allah mengetahui segala sesuatu yang terdapat di langit dan bumi, dan allah maha kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali Imran: 29)

           
Intinya tidak ada satupun yang luput dari pengetahuan dan pengawasan Allah, baik yang besar maupun kecil, kasat mata maupun tak tampak oleh pandangan manusia.

Adapun di dalam hadis, muraqabah ini dikenal juga dengan ihsan.

Maka demikianlah, jika dilihat dari berbagai keterangan di atas, betapa luar biasanya pengaruh muraqabah terhadap makhluk. Sebab ketika seseorang tahu bahwa Allah mengawasinya dalam segala tingkah lakunya, maka dia tidak akan berani berbuat yang menyimpang dari syariat. Begitu juga ketika shalat, dia akan bersungguh-sungguh menghadap pada-Nya, dengan diri dan jiwanya. Hatinya turut serta mengingat Allah, tidak terlena oleh berbagai pikiran yang merusak kualitas kekhusyu’an. Sebab dia yakin bahwa Allah sedang mengawasinya.

artikel ini merupakan kelanjutan artikel sebelumnya, cara agar shalat khusyuk (1) luruskan niat dan hadirkan hati. Bagi anda yang ingin menyempurnakan pemahaman tips agar shalat khusyuk seyogyanya juga membaca artikel tersebut. Sedang pada artikel ini menitik beratkan pada tips keyakinan menghadap dan diawasi Allah untuk mencapai khusyuk

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar