Jangan Remehkan Kebaikan
Sekecil Apapun - Seseorang akan meremehkan sesuatu apabila
dia tidak mengetahui atau tidak menyadari besarnya manfaat dari sesuatu
tersebut. Semakin dia buta manfaatnya, semakin pula dia mengabaikannya.
Sebaliknya semakin tahu dia faidahnya, semakin besar perhatiaannya padanya.
Lihatlah contoh anak kecil yang baru belajar berjalan merangkak dan
belum tahu manfaat uang. Jika dihadapannya disodorkan uang seratus ribu dan
sebotol susu, dia akan lebih bersemangat menjulurkan tangannya untuk meraih
susu. Sebab dia melihat manfaat yang tidak remeh dan tidak kecil pada susu itu.
Untuk menghilangkan hausnya dan untuk merasakan kelezatannya di lidah. Sedang
uang? Apalah manfaatnya dalam pandangannya. Sangat kecil. Bahkan kalau
disodorkan uang yang banyak, satu juta rupiah misalnya, dia akan meremehkan, menepisnya
dan masih merengek memilih susu. Jawabannya masih sesederhana tadi, sebab dia
tidak faham nilai manfaat uang. Kalau saja dia tahu, bahwa dengan uang itu dia
bisa membeli puluhan botol susu, akan lain ceritanya.
Maka memahami arti dari sesuatu itu penting. Agar jiwa kita jangan
gampang meremehkannya. Nah, berangkat dari sinilah rupanya ada perlunya bagi
kita untuk membahas manfaat besar dari amalan kecil. Agar jangan remehkan kebaikan
sekecil apapun. Agar kita “terhipnotis” oleh tekat menggebu-gebu untuk
mengamalkannya. Agar berharga waktu dan
usia kita, karena padat oleh kegiatan kebaikan.
Jangan Remehkan Kebaikan Sekecil Apapun Sebab Manusia Tidak Tahu Mana Kebaikannya Yang Diterima
Target suatu amalan, tentu adalah sampainya pada tujuan yaitu
berupa anugerah pahala dan rahmat Allah. Jika suatu amalan hanya berakhir pada
manfaat dunia semata, entah berupa pujian, ketinggian nama dan kedudukan, tentu
rugi dan bahkan sia-sia. Karena manfaat terbesar amalan hanya akan bisa kita
nikmati di akhirat kelak. Dan dari sekian banyak amalan yang kita lakukan, ternyata
tidak ada satupun yang kita ketahui bagaimana nasibnya. Apakah berakhir bahagia
karena berbalas pahala atau berakhir tragis karena habis seperti debu yang
berterbangan. Kita tidak tahu. Tidak ada manusia yang mampu menerawang dengan
pasti. Ini adalah rahasia Allah semata. Manusia hanya sanggup berupaya dengan segenap
dayanya.
Maka bisa jadi amalan kecil yang kita lakukan itu yang ikhlas
sehingga diterima. Atau bisa juga sebaliknya, amal besar itu yang murni karena
Allah. Dua keadaan itu sangat mungkin terjadi. Hanya saja apabila ditimbang
secara adil di antara keduanya, amal kecil itulah yang lebih mudah untuk sampai
pada keikhlasan sehingga berbuahkan pahala. Sedang amal besar, lebih berat
untuk sampainya pada ikhlas. Lebih butuh perjuangan yang besar melawan
godaan-godaan perusak keikhlasan.
Hal demikian itu terjadi sebab pada setiap amal yang kita lakukan
akan ada andil dan turut campur setan yang berusaha merusaknya. Bukankah setan
telah berikrar untuk menyesatkan manusia seluruhnya. Sebagaimana dia pancangkan
tekatnya itu ketika iri melihat kehidupan anak cucu Adam.
“(Iblis) berkata, “Demi kekuasaan-Mu aku akan menyesatkan mereka
(manusia) semuanya” (QS. Shaad: 82)
Dengan keturutsertaan setan ini, bisa kita tarik sebuah logika
bahwa tentunya dia akan mengincar amal besar untuk dirusak. Karena amal besar berpotensi mendapat
limpahan gunungan pahala. Setan tidak mau menerima keadaan ini. Maka setan akan
mengupayakan agar amalnya tidak ikhlas. Sehingga pahala yang
seharusnya berlimpah jadi berhamburan tak karuan. Dan memang demikianlah
adanya. Semakin besar suatu amalan, semakin besar peluang pahala yang didapat, tapi juga semakin besar potensi rusaknya amal.
Masih bingung dengan penjelasan di atas?
Jika sudah faham Alhamdulillah. Namun jika masih samar, mari kita lihat dengan contoh sederhana. Jika seseorang berinfak dengan nilai yang tidak
kecil, dua juta atau bahkan lima juta rupiah untuk pembangunan masjid misalnya,
berarti dia memiliki peluang untuk mendapat pahala yang besar. Sebab balasan dan pengahargaan Allah terhadap infak tidak main-main. Dia
bisa mendapat tujuh ratus kali lipat dari nilai harta yang diinfakkan, dengan
balasan bisa di dunia, bisa di akhirat, dan bisa pada
keduanya. Tetapi di balik peluang dasyat itu, juga ternganga peluang
rusaknya pahala. Sebab setan tidak akan tinggal diam melihat manusia
“kejatuhan” anugerah pahala berlimpah. Dia akan menggoda dan merusak dengan
memanfaatkan sifat buruk manusia yang suka pamer dan dan suka pujian. Dia akan menjadikan manusia merasa tidak rela melepas harta banyak tanpa diketahui
orang lain.
Demikianlah adanya, manusia tidak mudah untuk ikhlas menaruh uang
lima juta rupiah di kotak infak, tanpa tercantum nama dan tanpa seorangpun yang
tahu. Inginnya ditulis namanya dalam daftar pemberi infak untuk pembangunan
masjid. Bahkan terkadang muncul kecenderungan ingin namanya disebut dalam
pengumuman lewat speaker hingga seisi kampung tahu. Penjelasan ini bukan berarti sebagai
penghakiman bahwa setiap amalan infak yang dicatat namanya dalam daftar pembukuan sebagai infak yang
tidak ikhlas. Bukan pasti begitu. Hanya saja harus ekstra hati-hati, sebab
peluang gagalnya amal itu sangat besar.
Tapi coba sebaliknya jika amalan infaknya kecil dan terkesan diremehkan. Hanya seribu
rupiah atau bahkan mungkin cuma lima ratus rupiah. Anteng saja tangan memasukkan uang kecil itu di kotak infak. Tak berharap ada orang yang tahu dan
memujinya. Bahkan juga tidak menggerakkan keinginannya untuk dicatatkannya
namanya sebagai orang yang telah menyumbang. Karena seribu rupiah atau lima ratus rupiah dianggap sebagai uang yang remeh. Memang kecil infaknya,
lebih sedikit pahalanya, tapi bisa jadi justru amal inilah yang mendatangkan keikhlasan. Menumbuhkan rahmat Allah. Bukan berarti di sini kita mengajak amalan
infak kecil saja yang penting ikhlas. Seperti pernyataan: lebih baik beramal kecil tapi ikhlas dari
pada banyak tapi riya’. Bukan begitu. Tetap yang terbaik adalah mengupayakan
amal banyak dan ikhlas. Tapi di sini kita ingin menunjukkan jangan remehkan kebaikan
sekecil apapun.
(gambar: youtube.com)
Artikel Terkait
- Jangan Pernah Remehkan Sekecil Apapun Kebaikan (5) Karena Setiap Amal Bisa Kebaikan Memicu Terjadinya Amal Yang Lain
- Jangan Meremehkan Kebaikan Sekecil Apapun (4) Karena Meskipun Berpahala Sedikit Jika Dikumpulkan Akan Menggunung
- Amalan Ringan Bisa Masuk Surga : Menyingkirkan Penghalang Di Jalan
- Amalan Kecil Berpahala Besar : Mengajak Kebaikan
- Jangan Pernah Remehkan Kebaikan Kecil (6) Sebab Ada Amalan kecil Yang Berpahala Besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar