Jumat, 29 Januari 2016

Pengertian Ikhlas Dalam Islam



Pengertian Ikhlas Dalam Islam - pembahasan ikhlas dan seluk beluknya sangatlah luas, sehingga para ulama Islam memberikan definisi pengertian ikhlas dengan ungkapan yang bermacam-macam. Dan bermacam-macamnya penjelasan mereka ini bukan mengindikasikan rancunya pengertian ikhlas. Melainkan justru akan semakin mengokohkan kekayaan pemahaman di jiwa kita. Karena itu marilah kita dengarkan apa kata para ulama Islam tersebut.


Pengertian Ikhlas Dalam Islam Menurut Para Ulama


Abu Qosim al-Qusyairi menguraikan bahwa pengertian ikhlas adalah dengan menjadikan niat beramal hanya untuk Allah semata. Jadi bukan berniat untuk mendapat pujian ataupun dikenal orang lain.

Kemudia Alfudhai Bin Iyadh memberikan pengertian ikhlas dengan penjelasan indahnya “meninggalkan amal sebab manusia adalah riya’ , sedang beramal sebab manusia adalah syirik. Ikhlas adalah apabila orang bisa terlepas dari keduanya.”

Hudzaifah al-Mar’asyi memberi penjelasan pengertian ikhlas, “ikhlas adalah adanya persamaan antara amal dhahir dan batin.

Sahl bin Abdullah at-Tasturi mendefinisikan pengertian ikhlas, “ikhlas adalah hendaknya gerak dan diamnya seseorang, perbuatan tersembunyi maupun terlihat manusia, semuanya hanya tertuju untuk Allah Tidak dicampuri oleh kepentingan dan maksud lain seperti hawa nafsu, kepentingan pribadi, maupun kepentingan dunia.”

Sebagian ulama Islam berkata tentang pengertian ikhlas, “ ikhlas (dalam bersedekah) seperti orang –maaf- buang hajat.  Rela melepaskannya, tidak hendak menoleh dan merasa keberatan dengannya.”


Kemudian Dzun Nun memberi tiga kriteria ikhlas, “pertama memandang sama antara celaan dan pujian kepadanya, kedua melupakan segala amal kebaikan yang pernah dia perbuat, ketiga mengharap mendapatkan balasan amalan itu kelak di akhirat, bukan di dunia.

Abu utsman menyebutkan pengertian ikhlas, “yaitu menyingkirkan pandangan manusia dan hanya tertuju bagaimana pandangan Allah semata”
 
Adapun imam ghazali memberikan perumpamaan yang cukup tegas tentang ikhlas ini. Beliau mengatakan, “segala sesuatu itu mudah bercampur. Jika bersih tidak bercampur, itulah yang disebut murni. Perbuatan yang murni atau bersih inilah yang dinamakan ikhlas. Allah berfirman, “ berupa susu yang bersih (murni) dari antara tahi dan darah. Yang mudah ditelah oleh orang yang meminumnya”  (QS. An-Nahl: 66)
 
Kemurnian susu itu diukur tanpa adanya campuran kotoran dan darah atau segala sesuatu yang memungkinkan bercampur dengannya.
 
Itulah diantara penjelasan ulama Islam tentang pengertian ikhlas dalam Islam. Meskipun dengan  ungkapan yang berbeda-beda, kita bisa menarik garis besar pengertiannya, yaitu bahwa ikhlas adalah ketika yang menggerakkan kemauan hati untuk berbuat karena Allah semata. Tidak karena riya’, berharap pujian,  maupun kepentingan dunia yang lain.
 
Dan dari memahami pengertian ikhlas dalam Islam, sebenarnya sudah bisa kita pastikan bahwa untuk mewujudkan ikhlas tidaklah mudah. Butuh kesungguhan menata hati, memurnikan niat, dan memperjuangkannya. Perlu kekuatan diri menghadapi segala tipuan dan hasutan setan, terutama yang tersembunyi, halus, melenakan hati. Sehingga tanpa sadar terjatuh pada kerusakan niat.


(gambar: loveheart123)

Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Assalamualaikum wr. Wb
    Salam sahabat, perkenalkan nama saya rully wicaksono. asal saya demak, niat saya hanya ingin berbagi kebaikan khusus kepada orang yang mengalami kesusahan,
    Bismillahirrahmanirrahim
    Percaya tidak percaya semua kembali pada pembaca postingan saya, 6 thn yang lalu. awalnya sy seorang pengusaha yang bisa dibilang sukses,tapi banyak yang tidak suka kalau saya sukses, Bisnis saya bangkrut. saya punya anak dua dan mash kecil2, saya sempat putus asa dan tidak tau mau berbuat apa2,.hutang di bank hampir 2m , diperongan jg yang kian menempuk + bunga, Bahkan rumah saya serta pabrik pun disita oleh bank. pada saat itu saya sempat putus asa dan saya sempat mau mengakhiri hidup,tapi setiap saya melihat anak semua putus asa saya hilang.
    Iktiar demi iktiar saya lakukan, tapi mengalami jalan buntu. Teman dan saudara semua menghindar, ya begitulah……dikala senang banyak uang bak gula dikerumini semut. Tersirat dalam hati, tersengkur didepan sajadah, dosa apa yang saya lakukan ya tuhan, padahal dikala sukses saya termasuk orang yg dermawan, suka membantu teman, tetangga dan keluarga. Larut dalam kesedihan, kesusahan dan penderitaan ….. Ya tuhan, saya baru sadar bahwa selama ini usaha dan bisnis saya didapati dari hasil uang riba yang saya putarkan.
    Bulan terus berganti tidak terasa sudah hampir 2 thn sy berusaha untuk bangkit, apapun pekerjaannya saya lakukan bahkan jadi kuli bangunan, istri jualan sayur dpasar yang penting halal Puasa senin kamis pun sy lakukan agar dimudah doa dan keinginan. Alhamdulillah, ujian itu berakhir, Tuhan memberikan hidayahnya kepada saya meski pun lewat bantuan seorang Kyai. Beliau membimbing ke jalan yang lurus, membenarkan langkah kaki saya yg selama ini salah arah dalam bisnis. Beliau mengajarkan doa2, yang sangat mujarab. Alhamdulillah juga beliau menyarankan saya untuk merintis usaha (Usaha yg beliau sarankan), usaha baru mulai dari nol walaupun harus sakit sakit dahulu. ALLAHUAKABAR, 7bln usaha br yg saya rintis maju pesat. doa saya di ijabah, berkat bimbingan beliau serta arahannya usaha saya sangat pesat berkembang, Alhamdulillah ya ALLAH. Saat menulis kisah ini saya sudah bangkit kembali dan bisa untuk membayar hutang hutang, rasa kepercayaan orang lain timbul kembali. Dan Alhamdulillah saya sekeluarga sudah berangkat umrah . Hanya ALLAH yang bisa membalas budi baik kyai, beliau membantu tanpa Pamrih.
    Doa tanpa usaha, adalah suatu kebodohan. Usaha tanpa doa adalah suatu KESOMBONGAN. Yakinlah saudara2ku tiada satu manusia yang lolos dari cobaan , godaan dan ujian. Allah menguji sesuai kadar manusia masing2.
    Yuk banyak dhuha, banyak tahajud banyak berbagi dan bersedekahlah karena dengan sedekah suatu saat sedekah itu akan menolong diri sendiri.
    Hutang tetaplah Hutang yang harus dilunasi, karena hutang akan dibawa sampai mati dan harus dipertanggungjawabkan kepada Allah swt.
    Wassalam, semoga menjadi inspirasi
    (rullywicaksono21@gmail.com)

    BalasHapus