Minggu, 24 Januari 2016

Kisah Shalat Khusyu’ Para Shahabat



Kisah shalat khusyu’ para shahabat – para shahabat sebagai orang yang dekat dengan nabi Muhammad saw banyak meneladankan shalat khusyu’. Kisah mereka banyak tersebar di berbagai riwayat, tinggal orang-orang sesudahnya hendaknya bersedia mengkaji dan meneladaninya.


Kisah Shalat Khusyu’ Para Shahabat


Abu Bakar adalah termasuk shahabat yang khusyu dalam melaksanakan shalat. Sehingga tersebar kisah bahwa dia termasuk lelaki yang banyak menangis ketika shalat. Bahkan dia terkadang tidak bisa memperdengarkan bacaannya ketika mengimami shalat. Dan jika berdiri shalat khusyu’, badannya sepeti tongkat yang ditancapkan di tanah. Tangannya, kakinya, kepalanya yang menunduk, seakan tidak bergerak sama sekali. Begitu tenang, meresapi bacaan, hingga tubuhnya pun terbawa dalam kekhusyu’an shalat.

Pada kisah yang lain ketika hendak wudhu, Umar bin Khattab pernah ditegur oleh salah seorang shahabat, "Hai Umar, apakah engkau sakit demam?" Umar menjawab, "Hai saudaraku, tidakkah engkau tahu dengan siapa aku hendak berhadapan?" Rupanya wajah Umar pucat karena datangnya perasaan takut dan cemas akan menghadap Tuhan Penguasa seluruh alam. Timbul perasaan khawatir cara menghadapnya dalam shalat kurang pantas dan kurang khusyu’.

Lalu kisah shalat khusyu’ Abbad bin Bisyr, sebagaimana diceritakan dalam buku Tokoh Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah yang ditulis oleh syeikh Muhammad Sa’id. Abbad adalah ahli ibadah sekaligus mujahid. Suatu malam di kemah medan jihad, dia mendapat bagian tugas jaga bersama dengan Mush'ab bin Umair. Abbad berjaga terlebih dahulu, sementara Mush'ab tidur. Karena rencananya mereka akan bergantian. Sambil berjaga, Abbad memanfaatkan waktu hening itu untuk shalat malam.

Namun tanpa disangka, seorang musuh datang mengendap-endap dalam kegelapan dan memanah Abbad. Menyadari panah menancap di badannya, Abbad dengan tenang mencabutnya. Dia telah hanyut dalam kenikmatan shalat khusyu’ sehingga tidak terlalu memedulikannya. Kemudian kembali kedua kalinya panah mengenainya. Abbad masih keasyikan berkhalwat dengan Allah dalam shalatnya, sehingga tidak menghentikan, hanya mencabutnya lagi. Rupanya pemanah itu masih belum berhenti. Dia melesatkan anak panahnya untuk yang ketiga kali, hingga Abbad kembali mencabutnya.

Usai shalat, musuh yang tadi mengintainya telah berlari menjauh. Segera Abbad membangunkan Mush'ab bin Umair. Terkejutlah Mush'ab mendapati teman jaganya luka berdarah. Dan ketika diceritakan kejadiannya oleh Abbad, Mush'ab menanyakan padanya mengapa tidak berhenti shalat dan membangunkannya sejak pertama kali dia dipanah. Maka Abbad bin Bisyr menjawab, “Aku sedang terharu membaca ayat alQuran, maka aku enggan untuk menghentikannya.”

Itulah beberapa kisah shalat khusyu para shahabat yang sangat menakjubkan.

Allahu a’lam bisshawab.


(gambar: en.wikipedia.org)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar