Kisah shalat khusyu’ para shahabat – para shahabat sebagai orang yang dekat dengan nabi Muhammad saw
banyak meneladankan shalat khusyu’. Kisah mereka banyak tersebar di berbagai
riwayat, tinggal orang-orang sesudahnya hendaknya bersedia mengkaji dan
meneladaninya.
Kisah Shalat Khusyu’ Para Shahabat
Abu Bakar adalah termasuk shahabat yang khusyu dalam melaksanakan
shalat. Sehingga tersebar kisah bahwa dia termasuk lelaki yang banyak menangis
ketika shalat. Bahkan dia terkadang tidak bisa memperdengarkan bacaannya ketika
mengimami shalat. Dan jika berdiri
shalat khusyu’, badannya sepeti tongkat yang ditancapkan di tanah. Tangannya, kakinya,
kepalanya yang menunduk, seakan tidak bergerak sama sekali. Begitu tenang,
meresapi bacaan, hingga tubuhnya pun terbawa dalam kekhusyu’an shalat.
Pada kisah yang lain ketika hendak wudhu, Umar bin Khattab pernah ditegur oleh
salah seorang shahabat, "Hai Umar, apakah engkau sakit demam?" Umar
menjawab, "Hai saudaraku, tidakkah engkau tahu dengan siapa aku hendak
berhadapan?" Rupanya wajah Umar pucat karena datangnya perasaan takut
dan cemas akan menghadap Tuhan Penguasa seluruh alam. Timbul perasaan khawatir
cara menghadapnya dalam shalat kurang pantas dan kurang khusyu’.
Lalu kisah shalat khusyu’ Abbad bin Bisyr, sebagaimana diceritakan
dalam buku Tokoh Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah yang ditulis oleh
syeikh Muhammad Sa’id. Abbad adalah ahli ibadah sekaligus mujahid. Suatu malam
di kemah medan jihad, dia mendapat bagian tugas jaga bersama dengan Mush'ab bin
Umair. Abbad berjaga terlebih dahulu, sementara Mush'ab tidur. Karena
rencananya mereka akan bergantian. Sambil berjaga, Abbad memanfaatkan waktu
hening itu untuk shalat malam.
Namun tanpa disangka, seorang musuh datang mengendap-endap dalam
kegelapan dan memanah Abbad. Menyadari panah menancap di badannya, Abbad dengan
tenang mencabutnya. Dia telah hanyut dalam kenikmatan shalat khusyu’ sehingga
tidak terlalu memedulikannya. Kemudian kembali kedua kalinya panah mengenainya.
Abbad masih keasyikan berkhalwat dengan Allah dalam shalatnya, sehingga
tidak menghentikan, hanya mencabutnya lagi. Rupanya pemanah itu masih belum
berhenti. Dia melesatkan anak panahnya untuk yang ketiga kali, hingga Abbad
kembali mencabutnya.
Usai shalat, musuh yang tadi mengintainya telah berlari menjauh.
Segera Abbad membangunkan Mush'ab bin Umair. Terkejutlah Mush'ab mendapati
teman jaganya luka berdarah. Dan ketika diceritakan kejadiannya oleh Abbad, Mush'ab
menanyakan padanya mengapa tidak berhenti shalat dan membangunkannya sejak
pertama kali dia dipanah. Maka Abbad bin Bisyr menjawab, “Aku sedang terharu
membaca ayat alQuran, maka aku enggan untuk menghentikannya.”
Itulah beberapa kisah shalat khusyu para shahabat yang sangat menakjubkan.
Allahu a’lam bisshawab.
(gambar: en.wikipedia.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar