Rabu, 27 Januari 2016

Inilah Manfaat Shalat secara Khusyu’ (2)




Bagi yang ingin kelengkapan artikel ini, saya harapkan membaca juga artikel sebelumnya,  Inilah Manfaat Shalat secara Khusyu’ (1)

Manfaat 3 : Menyempurnakan Pahala

Sebelumnya mesti kita ketahui, bahwa shalat khusyu’ itupun juga bertingkat- tingkat. Ada orang yang sanggup menghadirkan hati dari awal
hingga akhir shalat, dan ada yang hanya mampu menghadirkan setengahnya, atau bahkan seperempatnya. Ada yang mampu menghadirkan jiwa khusyu’ larut dalam getaran makna bacaan shalat, hingga dia menangis, perasaannya total hanyut dalam kesucian bacaan. Dan ada yang hanya sanggup memahami dan konsentrasi, namun perasaannya tidak begitu terlibat dalam nuansa sakral bacaan itu. Semua akan mendapat manfaat bagian pahala masing- masing sesuai keadilan Allah.


Maka tak heran jika ada dua orang yang shalat bersebelahan, beriringan ruku’ dan sujud, namun berbeda balasannya. Yang satu seperti masih tetap di bumi sementara yang lain seperti naik ke langit. Kekhusyu’anlah yang membedakan manfaat yang mereka peroleh.


Maka jika seseorang mendirikan shalat, tunaikan secara sungguh-sungguh agar mendapat manfaat shalat secara khusyu’ berupa kesempurnaan pahala.

Manfaat 4 : mencegah perbuatan munkar

Perbuatan dosa pada hakekatnya adalah perbuatan yang terjadi atas hasutan setan pada hati manusia. Hasutan itu terkadang begitu halus sehingga tidak disadari oleh manusia. Hasutan itu begitu hitam, gelap, sehingga tanpa disadari akan membekaskan noda pekat pada hati manusia. Dan ketika hatinya sudah dalam kondisi demikian, maka semakin mudahlah bagi setan untuk menguasainya. Dia tidak lagi memiliki kekuatan untuk melawan nafsu. Dia jadi lemah tidak berdaya di hadapan perangkap setan untuk melakukan perbuatan munkar.

Namun pada orang yang shalat secara khusyu’ keadaannya tidaklah demikian. Orang khusyu’ akan mendapat manfaat terjauhkan dari kemunkaran. Sebab orang yang shalat khusyu’ meresapi dan menikmati kedekatannya dengan Pembolak-balik hati. Dia akan merunduk di bawah kekuasaan Yang Maha Perkasa. Dia akan mencerna makna demi makna ayat al-Quran dan zikir bacaan shalat. Dia akan masuk wilayah terang penuh cahaya hidayah. Begitu terangnya cahaya itu sehingga kegelapan setan tidak sanggup menembusnya. Apalah artinya kegelapan seruan maksiat setan dibandingkan benderangnya cahaya petunjuk Allah. Tidak ada kekuasaan bagi setan atas orang-orang yang tunduk ikhlas dalam kepasrahan kepada Allah melalui shalat khusyu’ ini. Maka dia mendapat manfaat terjauhkan dari perbuatan munkar.

Di samping itu, manfaat shalat khusyu’ bisa mencegah perbuatan munkar sebab khusyu’  mengantarkan kedekatan hamba dengan Penciptanya. Dekat sekali, bahkan lebih tidak berjarak dari otot nadi leher, sehingga dia merasakan  ketenangan jiwa, ingin selalu bersama Allah. Sebab shalat memang pintu utama untuk mendapatkan kebersamaan ini. Rasulullah saw juga sering memanfaatkan keadaan tersebut selama hidup beliau, dengan berlama- lama menikmati shalat.

Kedekatan kepada Allah inilah yang akan menyebabkannya jadi jauh dari setan. Karena antara Allah dan setan adalah dua kutub berbeda yang saling tarik menarik. Jika tertarik mendekat ke arah setan, akan terjauhkan dari Allah. Terjauhkan dari kebaikan dan kebenaran. Terdekatkan pada maksiat dan kemunkaran. Lihatlah betapa buruknya orang pada keadaan ini. Dia jadi budak nafsu zina, jadi budak nafsu kekerasan, kegemaran mencuri, minum mabuk- mabukan, dan segala amal sesat lainnya.

Tapi sebaliknya jika tertarik mendekat pada Allah, akan terjauhkan dari setan. Terhindar dari bisikan dosa. Jauh dari ghibah, sombong, dan suka pamer.

Di samping itu, manfaat shalat khusyu’ bisa mencegah perbuatan munkar sebab orang yang khusyu’ akan menyebabkan hatinya masuk ke wilayah yang hening. Wilayah yang bisa mendengar suara-suara kebenaran suci. Bukan suara apa-apa, melainkan makna bacaan shalat yang terdengar nyaring di jiwa. Jika selama ini telinga bisa mendengar, dia hanya mendengar suara dhahir saja. Yang kemudian dicerna oleh pikiran. Maka dengan masuk ke wilayah hening ini, lebih mendalam lagi dari cernaan pikiran. Karena dia bisa menyentuh dan merasakan makna terdalam dari suara-suara kebenaran itu. Suara yang selama ini tertutupi oleh sekat akibat perbuatan dosa dan maksiat. Dia jadi mendengar kebenaran hakiki, dan jadi lebih mudah menutup diri dari suara- suara ajakan nafsu setan dan kemunkaran.

Manfaat 5 : mendapat keberuntungan

Perjuangan mencapai shalat khusyu’ yang tidak mudah, menyebabkan seseorang digolongkan sebagai orang yang beruntung. Orang beruntung berarti orang yang berhasil menang melawan setan yang berusaha mengalihkan konsentrasi shalat. Sebab setan memang sejak awal sebelum seorang hamba beribadah telah mengincarnya. Ingin menjadikan shalatnya tidak khusyu’. Ingin agar pikirannya melayang memikirkan keluarganya, rejekinya, rumahnya, kesehatannya, dan lain sebagainya. Dengan begitu seorang hamba memang shalat, tapi kualitasnya hanya kualitas pengguguran kewajiban semata. Tapi rupanya orang khusyu’ ini berhasil mengatasi itu semua. Setan telah kalah menghadapinya.

Beruntung juga berarti kemenangan atas sampainya seorang hamba pada fokus shalat, yaitu tadabur ayat-ayat dan bacaan shalat. Hati ikut tergetar bersama pemahaman makna bacaannya. Takut ketika membaca ayat tentang siksa neraka, berharap ketika mendengar ayat surga dan rahmat, rindu dan menangis ketika membaca ayat tentang pertemuan kelak dengan Allah. Pertemuan yang hanya diperuntukkan bagi ahli surga.

Beruntung juga berarti kemenangan akhir yang ditunggu- tunggu, yaitu masuk surga di bawah naungan cinta dan rahmat Penguasa Alam. Sebab untuk bisa masuk surga ini tidaklah mudah. Orang harus berpayah-payah melawan nafsu maksiat. Harus sabar mengerjakan ketaatan pada Allah. Sehingga hanya orang-orang pilihan yang berhasil lolos dari kesulitan itu. Dan salah satu yang lolos tersebut adalah orang yang khusyu’ dalam shalatnya.

Beruntunglah orang yang khusyu’. Allah sendiri menetapkan keberuntungan ini di dalam al-Quran. “Sungguh beruntung orang- orang yang beriman. (yaitu) orang- orang yang khusyu’  di dalam shalatnya.” (QS. al -Mu’minun: 1-2)

Itulah berbagai manfaat shalat secara khusyu’. Semoga bermanfaat.

Allahu a’lam bisshawab



(gambar: ace.wikipedia.org)


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar