Sabtu, 19 Desember 2015

SYARAT AGAR TAUBAT DITERIMA ALLAH



 syarat agar taubat diterima Allah - Allah membuka luas pintu ampunannya. Betapapun besarnya dosa yang dilakukan seorang hamba, akan diampuni dan dimaafkan oleh-Nya. Maka pokok masalah dari taubat ini kembali pada manusia, seberapa besar keinginannya untuk meminta ampun atas kesalahannya.

Terdapat banyak sekali dalil dan kisah pertaubatan yang menunjukkan  kemudahan ampunan dari Allah. Kisah pendosa yang telah membunuh 99 orang yang kemudian digenapkan
jadi 100 orang. Atau shahabat yang terkena kewajiban berjihad lalu mangkir, yang kemudian menyesalinya. Dariberbagai kisah itu, dan juga berbagai dalil, tersimpulkan beberapa syarat agar suatu taubat diterima oleh Allah.

Syarat taubat pertama: menyesal

Hal ini terkait dengan masa lalu. Menyeruaknya penyesalan di dalam hati atas perbuatan maksiat yang telah dia lakukan. Tanda penyesalan bisa berupa kesedihan yang mendalam, atau himpitan di jiwa sehingga seolah-olah dunia luas ini terasa sempit. Jika waktu dapat diputar, dia ingin kembali untuk merubah tindakannya.

Hati-hati, terkadang seseorang merasa sudah bertaubat pada Allah tapi pada kenyataannya belum. Dia tidak lagi melakukan suatu kejahatan seperi yang pernah dia lakukan di masa lalu, tapi jika bertemu teman-temannya merasa bangga dengan apa yang dahulu telah dia perbuat. Dia bercerita memamerkan kenakalannya, kegemaran mencurinya, dan tidak tampak penyesalan di raut wajahnya.

Syarat taubat kedua: berhenti dari perbuatan dosa

Hal ini terkait dengan masa sekarang. Jika benar penyesalan seseorang menguat, akan berlanjut pada penghentian diri dari kemaksiatan. Ibarat pohon, penyesalan tadi adalah benih yang menumbuhkan batang kemudian menghasilkan buah-buahnya. Penghentian dari perbuatan dosa di masa sekarang adalah salah satu buahnya.

Jika dilihat realita di masyarakat, ada kalanya benih penyesalan tadi terlalu buruk kualitasnya, sehingga tidak mampu menumbuhkan batang pohon, apalagi menghasilkan buah penghentian maksiat. Maka acara dosa jalan terus. Para pekerja seks, pemabuk, pencuri, biasanya tetap memiliki setitik perasaan penyesalan. Hanya saja seberapa kuat untuk menggerakkan anggota tubuh berhenti dari perbuatan buruk tersebut. Jika besar penyesalannya, otomatis akan berpengaruh pada perbuatannya

Syarat taubat ketiga: bertekat tidak akan mengulangi

Hal ini terkait dengan masa depan. Benih pohon penyesalan tadi juga menghasilkan buah berupa tekat untuk tidak melakukan di masa yang akan datang. Cukup kemaksiatan itu ada di masa lalu saja. Bahkan dia kemudian memperbaiki dengan melahap amalan-amalan sunah, berusaha shalat tahajud, berpuasa senin dan kamis.

Syarat taubat keempat: mengembalikan hak orang lain

Hal ini berkaitan dengan dosa akibat mengambil hak orang lain. Allah sangat menjaga hak manusia, sehingga tidak boleh dizalimi oleh orang lain. Dan bisa jadi, inilah bagian tersulit dari taubat. Adakalanya manusia memiliki sifat gengsi untuk mengakui suatu kesalahan, rasa malu untuk mengembalikan hasil curian. Atau takut direndahkan strata sosialnya apabila diketahui aibnya itu. Ini adalah wilayah perang antara mengikuti setan mempertahankan ego tidak mau mengembalikan hak, atau mengikuti tuntunan Allah berbesar hati mengakui kesalahannya.

Ingat, meskipun di dunia ini bisa lebih menggelembungkan ego tidak mau mengembalikan hak, toh di akhirat akan terbongkar penzaliman itu. Akan diambilkan dari pahalanya untuk diberikan pada orang yang dizalimi. Jadi pengembalian hak ini sebenarnya masalah waktu saja. Lebih baik akui kesalahan sekarang, kembalikan hak, lalu aman di akhirat kelak.

“Barang siapa yang pernah menzalimi seseorang baik kehormatannya maupun lainnya, maka mintalah dihalalkan hari ini. Sebelum datang hari yang ketika itu tidak ada dinar dan dirham. Jika dia memiliki amal shalih maka diambillah amal shalihnya sesuai kezaliman yang dilakukannya. Namun jika tidak ada amal shalihnya, maka diambil kejahatan orang itu (pihak yang dizalimi) lalu dipikulkan kepadanya” (HR Bukhari)

Allahu a’lam bisshawab

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar