Sabtu, 19 Desember 2015

CARA AGAR BISA SHALAT KHUSYU’



Kebahagiaan dan kegembiraan puncak bisa didapat bagi orang yang khusyu’ dalam ibadah shalatnya. Dia dekatkan dirinya pada Allah, sehingga kelak bertemu dengan-Nya mendapat kehormatan besar, dengan dimasukkan ke dalam surga Firdaus (lihat QS. Al-Mu’minun: 1-11). Sebuah tempat tertinggi, termegah, dan termahal di surga.

Di dunia, bagi orang yang bersungguh-sungguh menghadirkan hatinya dalam shalat juga akan diberikan bonus berupa ketenangan, ketentraman, dan dijauhkan dari nafsu setan. Maka sungguh beruntung orang yang tidak menyepelekan kualitas shalatnya.


Kita tentu juga ingin mendapat anugerah tersebut. Maka berikut ini diantara cara untuk bisa khusyu’ beribadah shalat.

Cara shalat khusyu pertama: luruskan niat

Niat yang dimaksudkan di sini bukan sekedar keikhlasan. Tapi lebih khusus adalah menyengaja bertekat untuk mencapai khusyu’. Sebab adakalanya orang ikhlas lillahi taala shalat, tapi sayangnya niatnya terbatas sekedar menggugurkan kewajiban. Dia ikhlas, dan gugur kewajibannya, tapi bagaimanapun akan sulit untuk mencapai khusyu’. Khusyu’ butuh kesungguhan upaya, dan demikian itu diawali dengan tekat di awal sebelum shalat; “aku harus melaksanakan shalat secara khusyu’”.

Cara shalat khusyu kedua: hadirkan hati

Hati manusia hanya satu, dan dalam satu waktu hanya bisa dipergunakan untuk berkonsentrasi pada satu hal saja. Jika berkonsentrasi pada sesuatu, berarti akan berpaling dari yang lain. Maka shalat khusyu’ perlu konsentrasi, yaitu fokusnya hati pada Allah semata, sehingga berpaling dari yang lain. Masalah di tempat kerja, masakan di dapur, kerewelan anak, harus tersingkirkan. Ingat bahwa orang yang shalat berarti tengah menghadap dan diawasi Allah. Maka hati yang merupakan sarana untuk menghadap-Nya harus dijauhkan dari segala bersitan yang merusak

Cara shalat khusyu’ ketiga: menghayati bacaan.

Menghayati bacaan adalah ruh dari shalat khusyu’. Sebagaimana jasad tanpa ruh adalah mayit, shalat tanpa penghayatan bacaan juga “mayit” (tidak khusyu). Bisa kita bayangkan jika seseorang shalat selama lima menit misalnya, berdiri, ruku’ sujud dan melaksanakan segala gerakannya tanpa penghayatan bacaan. Maka kemana arah konsentrasinya selama lima menitu tersebut. Hampir bisa dipastikan keluar dari penghayatan ibadah.

Maka tidak ada ruginya bagi orang yang belum paham arti bacaan al-Fatihah, surat-surat pendek, dan bacaan shalat lainnya untuk belajar. Apalagi shalat ini menjadi kewajiban muslim sepanjang hayat.

Cara shalat khusyu keempat: tidak tergesa-gesa.

Ketenangan atau tuma’ninah shalat bukan sekedar rukun sehingga tidak sah shalat seseorang tanpanya. Tapi juga sebagai sarana mencapai khusyu’. Dengan ketenangan akan didapat rantai hasil selanjutnya; berupa kemudahan menghadirkan hati dan menghayati bacaan. Sebaliknya ketergesa-gesaan mendatangkan lintasan-lintasan ingatan duniawi yang merusak. Setan mudah sekali mempermainkan orang yang terburu-buru.

Cara shalat khusyu kelima: anggap sebagai shalat terakhir

Manusia seperti seseorang yang telah ditodongkan pistol di kepalanya oleh malaikat. Hanya tinggal menunggu perintah kapan ditarik pelatuknya. Kematian adalah misteri yang tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Bisa jadi ketika shalat itulah akan dicabut ruhnya. Maka bagi peshalat hendaknya mengingat hal ini. Dan jika dia sadar, dia akan berupaya membaguskan kualitas shalatnya. Siapa tahu shalat kala itu adalah aktifitas penutup sebelum menghadapi hari mengerikan di perhitungan amal kelak. Rasulullah saw bersabda: “kalau engkau mengerjakan shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak meninggal”(HR. Ahmad)

Allahu a’lam bisshawab

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar