Allah SWT mengabulkan doa hambanya – Allah swt adalah zat yang Maha Kuasa, Maha
Perkasa, juga Maha Pengasih dan Penyayang. Milik-Nya segala
yang ada di langit dan di bumi. Milik-Nya segala rejeki, yang diberikan
oleh-Nya kepada hambanya yang dikehendaki-Nya. Jika Dia berkeinginan, tidak ada satupun
makhluk yang sanggup menghalangi. Sementara sebaliknya manusia adalah makhluk
lemah yang memiliki berbagai keterbatasan. Terbatas kemampuannya dalam mencari
rejeki, terbatas
kesanggupannya untuk menghadapi bencana, dan terbatas
kekuatannya untuk menghadapi sakit. Maka beruntunglah hambanya ada Allah swt yang menjadi tempatnya mengadu dan
meminta. Dan lebih beruntung lagi, doa hambanya itu pasti dikabulkan oleh Allah swt.
Allah
berfirman, “dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang aku,
maka sesungguhnya Aku sangat dekat. Aku mengabulkan doa orang yang memohon
kepada-Ku, maka hendaknya mereka itu memenuhi tuntutan-Ku (perintah-Ku) dan
mereka hendaknya beriman kepada-Ku agar mereka senantiasa berada dalam
kelurusan.”
(QS. al-Baqarah: 186)
Setiap
Allah
swt mengabulkan doa, sama sekali tidak akan
mengurangi kekayaan Allah. Juga tidak akan pernah mengurangi kekuasaan dan
kebesaran Allah swt. Katakanlah
jika hambanya memohon pada Allah swt untuk
diberikan rejeki, kemudian Allah swt mengabulkan
doa itu dengan diberikan harta yang berlimpah, sama sekali tidak akan
mengurangi harta-Nya. Sebab kekayaan milik-Nya tidaklah terbatas. Tidak ada
kerugian sama sekali bagi Allah dengan mengabulkan doa tersebut. Apalagi dengan
sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya menjadikannya mudah untuk tersentuh
mengabulkan doa hambanya.
Cara Allah mengabulkan doa hambanya
Adapun
cara Allah swt mengabulkan
doa, hendaknya ini yang harus kita pahami. Agar kita tidak terjebak pada
perasaan kecewa, berprasangka buruk pada Allah swt, karena merasa keinginannya tidak terpenuhi. Allah mengabulkan
dengan tiga cara, disesuaikan dengan kondisi hamba-Nya, jenis permintaannya,
dan diperhitungkan dengan hikmah dan pengetahuan Allah swt bahwa jenis pengabulan tersebut yang terbaik bagi seseorang. Tiga
cara ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Tabrani.
Rasulullah
saw bersabda, “tidaklah seseorang berdoa kepada Allah dengan sudatu doa,
maka Allah akan mengabulkannya, yaitu dengan mendapatkan salah satu diantara
tiga hal: dipercepat diberikan di dunia, disimpan untuknya di akhirat kelak,
atau diganti oleh Allah dengan tercegah dari suatu musibah yang serupa.” (HR.
Thabrani).
Berdasarkan
pada hadis ini, maka cara Allah swt mengabulkan
doa hambanya yang pertama adalah dengan diberikan di dunia sesuai dengan
apa yang diminta. Ketika seorang hamba berdoa kepada Allah swt, maka Allah akan melihat pada beberapa hal. Diantaranya adalah
kualitas pribadi seseorang dan isi doanya. Jika kualitas pribadinya shalih,
seorang yang bertakwa, menjauhi keharaman, ketika berdoa juga memohon dengan
penuh kesungguhan. Kemudian isi doanya juga baik dan wajar. Baik maksudnya jika
dikabulkan di dunia akan mendatangkan kebaikan bagi agama dan kehidupannya.
Wajar maksudnya apa yang dia pinta sesuai dengan kondisinya, bukan sesuatu yang
muluk-muluk, misalnya seorang pemalas berdoa mohon diberikan kekayaan
berlimpah. Jika demikian besar kemungkinan akan dikabulkan di dunia.
Kemudian
cara Allah swt mengabulkan
doa hambanya kedua, diberikan di akhirat. Doa akan dikabulkan di akhirat
apabila dalam pertimbangan Allah swt pemberian di
akhirat tersebut akan lebih baik bagi nasib hamba-Nya. Sedang jika diberikan di
dunia tidak akan mendatangkan kemaslahatan, bahkan akan mengakibatkan munculnya
kemudharatan. Karena akan merusak agama dan kehidupannya, menjauhkannya dari
ibadah, dan segala bentuk ketidakbaikan sesuai dengan ilmu dan hikmah Allah swt yang Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya.
Dan cara
Allah
swt mengabulkan doa hambanya ketiga,
diganti dengan mencegahnya dari musibah yang serupa. Hal ini dilakukan oleh
Allah apabia Dia melihat yang terbaik bagi hamba-Nya atas doanya adalah dengan
dijauhkan dari musibah tertentu. Misalnya orang berdoa memohon diberi kekayaan.
Dia tidak dijadikan kaya oleh Allah swt, tapi dicegah dari sakit, sehingga hidupnya tenang dan tidak
terkuras uangnya untuk berobat. Sedang jika kaya bisa jadi dia akan mendapat
musibah sakit, sehingga harus berobat dengan menghabiskan seluruh kekayaannya
tersebut. Atau berobat lama tapi tidak sembuh, uangnya terkuras banyak tapi dia
tetap kaya, hanya saja dia tidak bisa menikmati kekayaannya karena derita
sakitnya itu.
Demikianlah
cara Allah swt dalam
mengabulkan doa hambanya. Jadi intinya
setiap doa tidaklah tercampakkan sia-sia.
(gambar: flickr.com)
Artikel Terkait
- Inilah 21 Keutamaan Membaca Al Quran Yang Bisa Merubah Kemalasan Anda Bertilawah
- 18 Keutamaan Shalat Tahajud Ini Akan Membuat Anda Tercengang
- Inilah 12 Keutamaan Sholat Dhuha Yang Membuat Anda Rugi Jika Meninggalkannya
- Inilah 5 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi Pada Hari Jumat
- 18 Keutamaan Puasa Senin Kamis Ini Memukau Nalar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar