Keutamaan Istighfar Pembuka Pintu Rejeki
Keutamaan Istighfar pembuka pintu rejeki - Bacaan istighfar sebenarnya adalah lafaz doa untuk memohon
ampun kepada Allah atas berbagai kesalahan. Maka bagi pemohon ampun, akan
diluluskan permintaannya itu dengan dihapuskan dosa-dosanya. Sebab Allah adalah
zat yang tidak bisa membiarkan orang yang sudah mengakui kealpaannya. Murah
hati saja Allah untuk mengulurkan rahmat ampunan-Nya.
Keutamaan Istighfar pembuka pintu rejeki
Dan
khusus untuk istighfar ini, Allah bukan sekedar memberi ampunan. Dia
juga akan memberi tambahan pemberian keutamaan istighfar. Yaitu berupa anegerah
jalan keluar atas permasalahan hidupnya, yang dia kesulitan untuk
menuntaskannya sendiri. Allah juga akan membuka kelapangan pintu rejeki, ketika
dia mengalami kesempitan rejeki. Dengan anugerah ini hidupnya bisa menjadi
tenang dan nyaman.
Rasulullah
saw bersabda, “siapa yang beristighfar maka dia akan mendapatkan jalan
keluar atas kesulitan yang dihadapinya, allah akan memberi penyelesaian atas
masalahnya, dan Allah akan memberikan rejeki kepadanya dari arah yang tidak
terduga olehnya.” (HR. Abu Dawud)
Kisah Keutamaan Istighfar pembuka pintu rejeki
Dikisahkan
dalam Tafsir al-Qurthubi, bahwa suatu hari ada orang yang mengadu kepada al-Hasan al-Bashri
tentang lamanya paceklik, maka beliaupun memberi nasehat kepadanya, “Beristighfarlah
kepada Allah”. Kemudian datang lagi orang yang mengadu tentang kondisi hidupnya
yang miskin, beliaupun memberi solusi, “Beristighfarlah kepada Allah”.
Terakhir ada orang yang meminta nasehat bagaimana caranya agar punya anak,
sebab sudah lama dia belum dikaruniai buah hati. al-Hasan berkata, “Beristighfarlah
kepada Allah”.
Ar-Rabi’
bin Shabih yang kebetulan hadir di tempat itu bertanya, “Kenapa engkau menyuruh
mereka semua untuk beristighfar?”. Maka al-Hasan al-Bashri pun menjawab,
“Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Namun sungguh Allah telah
berfirman dalam surat Nuh:
“Aku (nabi Nuh) berkata (kepada para kaumnya),
“beristighfarlah kalian kepada Rabb kalian karena sesungguhnya Dia Maha
Pengampun. Dia akan menurunkan air hujan dengan lebatnya kepada kalian. Dan Dia
akan memberikan harta yang banyak serta anak-anak kepada kalian. Dia juga akan
memberikan kebun-kebun dan sungai-sungai kepada kalian. (QS. Nuh: 10-12)
Jika hidup kita banyak mengalami penderitaan, mencari
kerja belum juga dapat, sering didera sakit sehingga tidak bisa leluasa
beraktifitas, bisa jadi karena kita kurang banyak beristighfar. Menyepelekan
apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw, di mana beliau membaca kalimat
permohonan ampun itu minimal tujuh puluh kali atau seratus kali dalam sehari.
Beristighfarlah, maka akan dapat kita temui keajaiban kehidupan keutamaan
istighfar sebagai pembuka pintu rejeki.
Saya pernah menemukan kisah tentang seseorang yang
mendapatkan balasan kebaikan atas permohonan ampunnya pada Allah. Meskipun
status kebenaran cerita tersebut tidak saya ketahui, namun ijinkan untuk saya
tuliskan di sini. Semoga bisa menjadi renungan kita bersama.
Alkisah, ada seorang pemuda
miskin yang kelaparan. Dia tidak memiliki sedikitpun makanan, dan tidak pula
memiliki uang untuk membeli pengganjal perut. Karena terdesak lambung yang
semakin perih, di malam hari dia berjalan ke sebuah kampung, menyelinap ke dapur sebuah rumah. Tentu
saja yang dicarinya adalah makanan. Dan dia berbahagia, karena didapatinya
sayur terong di dapur tersebut. Diambilnya, kemudian
dimakannya. Namun baru sedikit sayur itu masuk ke perutnya, dia tersadar akan
perbuatan dosanya. Dia beristighfar, memohon ampun kepada Allah, kemudian
keluar meninggalkannya dengan perut yang masih melilit.
Keesokan harinya, di sebuah
masjid tampak seorang
wanita menemui imam masjid. Setelah menjelaskan kondisinya, wanita
itu meminta pada sang
imam untuk dicarikan jodoh. Sang imam kemudian menoleh pada seorang pemuda yang
tengah bersandar di tiang masjid. Pemuda tersebut tampak lemas, sebab dia
adalah pemuda kelaparan yang kemarin mencuri terong itu. Dia sebenarnya pemuda
shalih yang terbiasa beribadah di masjid situ, hanya saja kemarin didesak oleh
lapar yang membuatnya berbuat kesalahan.
Dipanggil imam, dia datang.
“Wahai pemuda, apakah engkau mau menikah?” tanya sang imam pada pemuda yang
telah dikenalnya itu. “Saya tidak punya apa-apa untuk menikah,” jelasnya.
“Begini, wanita itu telah datang kepadaku mengutarakan keinginannya untuk menikah.
Dia janda karena suaminya meninggal. Dia punya rumah dan harta peninggalan
suaminya. Yang dia butuhkan hanya calon suami shalih yang membawa
kebaikan dalam keluarga dan yang bisa menjaganya dari
gangguan-gangguan orang. Masalah nafkah bisa dicari dari rejeki karunia Allah.”
Singkat kata, pemuda itu
menyetujui, dan sebentar kemudian setelah terpenuihi syarat rukunnya
dinikahkanlah mereka berdua. Kemudian pemuda tersebut diajak oleh wanita yang
telah manjadi istrinya pulang ke rumahnya. Mereka berjalan dari masjid, dan
setelah sampai di depan rumah yang dimaksud, hati pemuda tersebut berdebar-debar. Sepertinya
rumah itu adalah rumah yang dia datangi semalam. Masuk rumah, wanita itu
berkata, “wahai suamiku, apakah engkau ingin makan? Aku masih punya makanan
dari masakan kemarin.” Pemuda itu mengangguk tanda setuju. Berjalanlah wanita
itu ke dapur, mengambil hidangan, kemudian disuguhkan kepada pemuda itu.
Sang pemuda makin berdebar
kaget ketika melihat hidangan itu. Masakan terong. Sambil menahan air mata, dia
menceritakan yang sebenarnya. Bahwa dia adalah pemuda yang kemarin mencuri
terongnya. Dia beristighfar, bertaubat kepada Allah, hingga akhirnya dibalas
kebaikan oleh Allah. Bukan hanya mendapat ganti terong yang halal, tapi juga
mendapat pemilik terong tersebut.
Itulah Keutamaan
Istighfar pembuka pintu rejeki. Semoga bermanfaat
Artikel Terkait
- Inilah 12 Keutamaan Sholat Dhuha Yang Membuat Anda Rugi Jika Meninggalkannya
- Inilah 5 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi Pada Hari Jumat
- 18 Keutamaan Puasa Senin Kamis Ini Memukau Nalar
- Inilah 21 Keutamaan Membaca Al Quran Yang Bisa Merubah Kemalasan Anda Bertilawah
- 18 Keutamaan Shalat Tahajud Ini Akan Membuat Anda Tercengang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar