Bahaya Riya Dalam
Islam - riya adalah memperlihatkan amal
pada orang lain dengan harapan mendapat posisi, kedudukan, pujian, dan segala
bentuk keduniaan lainnya. Dia mengabaikan keagungan Allah, harapan
balasan besar dari-Nya, hanya karena faktor menggiurkan sesaat dan tunai di
dunia. Maka hilanglah akhirat demi kerendahan dunia.
Bagi orang yang tidak
mawas diri, setan dengan mudah akan menyandera hatinya, membolak balikkannya,
sehingga kaburlah kebersihan niatnya.
Terlebih bagi orang yang lemah keyakinannya
akan balasan akhirat, akan makin gampang lagi bagi setan untuk menghiasi
keindahan dunia di depan matanya, menjadikan dunia yang mati-matian diburunya. Jadilah orientasi perbuatannya adalah pada manfaat dunia yang ingin dicapai.
Karena itu, riya’ ini paling mudah menjangkiti orang-orang munafik. Manusia
yang hanya menonjolkan kebaikan dan keshalihan dhahir, padahal hatinya
berpaling dari niat kebaikan.
Allah berfirman ,’’
sesungguhnya para orang munafik itu menipu kepada allah dan Allah akan memberi
balasan menipu mereka. Dan apabila orang-orang itu mengerjakan shalat maka
mereka mengerjakan dengan kemalasan. Mereka riya di hadapan manusia yang lain.
Dan mereka tidak berzikir kepada Allah kecuali sedikit saja.” (An-Nisaa ayat
142)
Bahaya riya Dalam Islam : sebagai cabang kemusyrikan
Riya’ juga merupakan salah satu cabang dari kemusyrikan, atau yang biasa disebut dengan syirik kecil. Karena dengan riya’ berarti telah menduakan Allah dalam tujuan
perbuatan. Padahal seharusnya tidak boleh ada persekutuan, atau berpalingnya
tujuan ibadah selain kepada Allah. Meskipun kadar syirik pada riya’ tidak
setara dengan syirik menjadikan Tuhan lain selain Allah, namun tetap penyebutan
syirik kecil mengindikasikan kuatnya penekanan perintah untuk menjauhinya.
Ingatlah sabda Rasulullah
saw yang menjelaskan bahaya riya berikut ini,
Sesungguhnya sesuatu
yang aku takuti dari kalian adalah adanya syirik kecil.” Shahabat
bertanya,”apakah itu syirik kecil wahai Rasulullah?” beliau menjawab “riya,
kelak saat membalas amal hambanya Allah berkata, “”pergilah kalian kepada apa
yang telah kalian tuju berbuat riya, dan lihat apakah kalian mendapatkan
balasan darinya. (HR Ahmad dengan sanad hasan ).
Bahaya riya dalam Islam : di dunia dan akhirat
Orang yang paling
merana kelak di akhirat adalah pelaku riya’. Sebab dia sudah berkorban di dunia
dengan mengupayakan perbuatan dhahir yang dilihat manusia. Dia sudah
disibukkan dan dipusingkan dengan upaya agar kebaikannya disanjung manusia.
Jika tidak ada yang memperhatikan maupun memberi pujian, dia akan kecewa.
Seakan sia-sia amal upayanya. Dan bila ada yang melihatnya, sebenarnya dia
hanya memperoleh balasan kecil berupa kata-kata sanjungan dan kedudukan semu
dunia. Maka dalam bandingannya dengan akhirat, seperti tadi disebutkan dia bisa
kehilangan dunia atau memperoleh sedikit kesenangan dunia, namun yang pasti dia
akan kehilangan akhirat. Balasan terbesar yang terlewat dari niatnya. Dia akan
dihukum sepadan dengan kegelapan hati dan motifasinya beramal.
Maka menjauhi riya’ ini
sesuatu yang wajib dilakukan. Hanya saja tentu butuh perjuangan untuk melaksanakannya. Terkadang seseorang bisa lepas dari riya di suatu
saat, namun di saat-saat lain hatinya bisa berpaling secara perlahan dan tidak
terdeteksi dengan baik olehnya, terjatuh dalam kubangan pamer amal. Dia terlena
oleh kehalusan tipuan setan, yang baru disadarinya tipuan itu setelah selesai
berbuat. Hanya sedikit orang yang bisa mewujudkan penjauhan diri dari riya’.
Hanya orang-orang pilihan yang setiap saat tak kenal lelah memperhatikan
lintasan hatinya.
Itulah diantara bahaya
riya dalam Islam yang harus diperhatikan
(gambar: khuda.deviantart.com)
Artikel Terkait
- 18 Keutamaan Puasa Senin Kamis Ini Memukau Nalar
- Inilah 21 Keutamaan Membaca Al Quran Yang Bisa Merubah Kemalasan Anda Bertilawah
- 18 Keutamaan Shalat Tahajud Ini Akan Membuat Anda Tercengang
- Inilah 12 Keutamaan Sholat Dhuha Yang Membuat Anda Rugi Jika Meninggalkannya
- Inilah 5 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi Pada Hari Jumat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar