Jumat, 05 Februari 2016

Keutamaan Shalat Jamaah Di Masjid



Keutamaan Shalat Jamaah Di Masjid - Ada sebuah kisah yang semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk istiqamah melaksanakan shalat jamaah di masjid.

Haji Muhammad, seorang warga berkebangsaan Afghanistan yang tinggal di kota Madinah, menjadi seorang yang mendadak terkenal di Madinah. Penyebabnya adalah selama sekitar dua puluh lima
tahun dia selalu terlihat di televisi dengan penampilan khasnya bersurban hitam, selalu berada di shaf pertama Masjid Nabawi untuk menunaikan shalat lima waktu secara berjamaah. tertayang di televisi, karena shalat jamaah di masjid Nabawi biasanya memang disiarkan di Madinah.

Ia menceritakan saat pertama kali datang ke Arab Saudi saat berumur 19 tahun. Dia bekerja sebagai tukang reparasi pipa. “Ketika aku bekerja dengan seseorang, kukatakan sejak awal aku tidak mau kehilangan satu kali pun shalat berjamaah di Masjid Nabawi. Dan di bulan Ramadhan, aku libur bekerja karena ingin selalu berada di masjid.” Kata Haji Muhammad.

Maka sejak muda itu dia istiqamah menjaga shalat jamaahnya di masjid Nabawi. Dan yang membuat orang-orang terkesan, dia selalu berhasil datang awal, untuk bisa menempati shaf awal. Padahal sangat sulit untuk mendapatkan shaf utama itu, karena banyaknya jamaah yang datang setiap hari dari berbagai negara.

Keutamaan shalat jamaah di masjid lebih utama derajatnya


Apa yang bisa kita petik dari kisah tersebut? Kesungguhan untuk menjaga shalat jamaah di masjid. Tidak mudah memang, tapi dia berhasil mewujudkannya. Dan subhanallah, kita tidak mampu menghitung berapa keutamaan yang kelak didapatnya dari shalat jamaah tersebut. Insya Allah keutamaannya sangat berlimpah. Adapun jika kita lihat di dalam hadis-hadis Rasulullah saw, banyak dijelaskan keutamaan dahsyat dari amal ini. Diantaranya adalah bahwa shalat berjamaah lebih baik dari shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.

Rasulullah saw bersabda, “shalat berjamaah adalah lebih baik dua puluh tujuh derajat dari pada shalat yang dilakukan sendirian. (HR. Bukhari)

Keutamaan shalat jamaah di masjid mendapat naungan


Pelaku shalat jamaah di masjid juga akan mendapat naungan di hari kiamat. Saat matahari begitu dekat, sengatannya sangat panas, tubuh sampai banjir keringat. Sehingga semua orang butuh perlindungan dan naungan dari Allah.

Rasulullah saw menjelaskan, “ada tujuh golongan pada hari kiamat kelak yang akan mendapat naungan dari Allah saat tidak ada lagi naungan kecuali dari-Nya... (salah satunya) dan orang yang hatinya terpaut dengan masjid”. (Hr. Bukhari-Muslim)

Keutamaan shalat jamaah di masjid mendapat ampunan


Shalat berjamaah di masjid juga bisa mendatangkan ampunan Allah. Upaya seorang hamba untuk meninggalkan kesibukannya, berwudhu, berangkat ke Masjid memenuhi seruan Allah, mendapatkan perhatian dari-Nya.
Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda. “ siapa yang berwudhu untuk menunaikan shalat dengan wudhu yang dia sempurnakan, kemudian dia pergi untuk melaksanakan shalat secara berjamaah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya. HR. Nasai)


Bahkan perjalanan pulang pergi orang yang shalat berjamaah bukan hanya ditulis sebagai kebaikan biasa, tapi juga dihargai seperti sedang shalat. Rasulullah saw bersabda, “siapa yangberwudu kemudian berangkat untuk shalat berjamaah, maka kepergiannya dihitung sebagai pahala shalat hingga dia kembali ke rumahnya. (HR. Bukhari)

Keutamaan shalat jamaah di masjid mendapat cahaya


Keistimewaan lain, pelaku shalat jamaah juga akan mendapatkan cahaya. Sehingga terhindar dari kegelapan di akhirat.

Bersabda  Rasulullah saw, “gembiralah orang yang berangkat ke masjit dalam kondisi gelap yang dia kelak akan diberi cahaya yang sempurna di saat hari kiamat. HR. Ibnu Majah)


Demikianlah, begitu banyaknya keutamaan shalat jamaah di masjid. Maka sudah seharusnya menjadikan diri kita tergerak melakukannya. Para ulama-pun juga banyak yang menunaikannya. Muhammad bin Samaah rahimahullahu berkata, “Aku tinggal selama 40 tahun tidak pernah luput dari takbir pertama melainkan satu hari saja yaitu hari ketika ibuku meninggal maka luput dari saya satu shalat berjamaah.”

(gambar: commons.wikimedia.org)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar