Senin, 01 Februari 2016

Amalan Ringan Besar Pahalanya: Membaca Al quran




Amalan Ringan Besar Pahalanya - Saya pernah mendengar dari beberapa ustadz yang pernah menimba ilmu agama di Mesir, bahwa amalan membaca al quran di negeri seribu menara itu sudah membudaya. Menjadi keseharian, tidak hanya dibaca di rumah, tapi juga di tengah keramaian seperti di halte, di bis kota dan sebagainya. Orang sambil menunggu kedatangan bis membuka mushaf al quran untuk membacanya. Sambil duduk di bangku angkutan
umum membuka kitab suci untuk melafazkannya. Atau juga tanpa mushaf, mereka melantunkan lirih dari hapalan-hapalan yang mereka miliki. Hal seperti itu sudah umum terjadi.

Maka sebenarnya jika budayanya seperti itu, amalan membaca al quran menjadi amalan yang ringan. Karena tidak terikat waktu dan tempat. Di mana saja dan kapan saja bisa. Asal bukan pada tempat-tempat yang dilarang membacanya, seperti di dalam kamar kecil. Membaca al quran menjadi berat adalah karena kebiasaan yang salah. Karena sebagian orang cenderung membaca al quran cuma kalau di rumah atau di masjid. Dan waktunya setelah maghrib atau setelah isya’. Di luar tempat dan waktu itu terasa asing. Maka membaca al quran menjadi terbatas.

Di negara kita Indonesia ini, rupanya perlu meniru budaya di Mesir tersebut. Dan alhamdulillah di beberapa kesempatan sudah bisa kita temui orang yang keluar dari budaya dan kebiasaan yang kurang tepat. Saya pernah melihat saudara kita yang membaca mushaf di halte bus Trans Jakarta. Juga pernah saya lihat orang membaca ketika di pasar. Bahkan ada juga yang membacanya ketika berkendara motor. Untuk yang terakhir ini tentunya tidak sambil membuka mushaf, tapi melafazkan yang dihapalkannya. Dan tentu saja ketika berkendara pelan dan di jalan yang lengang, agar tidak menimbulkan kecelakaan akibat pecah konsentrasi.

Ringan, itulah sebenarnya ibadah membaca al-Quran. Asalkan sejak awal sudah kita canangkan untuk tidak dibatasi tempat dan waktu. Kita bisa membacanya di tengah-tengah antrian membeli tiket kereta api. Di sela-sela menunggu air rebusan mendidih. Sambil mencuci motor atau mobil. Dengan mushaf al quran jika memungkinkan, atau cukup dari ayat al quran yang kita hapal jika tidak memungkinkan.

Amalan Ringan Besar Pahalanya: Membaca Al-Quran


Dengan menjadikan kebiasaan membaca al quran ini, tanpa terasa jika besar pahalanya.

Rasulullah saw bersabda, “siapa yang membaca satu huruf dari bacaan al quran, maka baginya mendapat pahala sepuluh kali lipatnya. Dan aku tidak mengatakan bahwa alif lam mim adalah satu huruf, tapi alif satu lam satu dan mim satu huruf. (H.R. Tirmidzi,  shahih).

Dengan beradasar hadis tersebut, dalam satu surat pendek al quran seperti al-Ikhlas yang terdiri dari kisaran lima puluh huruf, dengan dikalikan sepuluh kebaikan setiap hurufnya, sudah terkumpul lima ratusan kebaikan. Jumlah yang sangat besar! Padahal ringan saja amalan satu surat itu diselesaikan dalam lima belas detik.

Kemudian manfaat lain dari amalan ringan membaca al-Quran, adalah bisa mendatangkan syafaat. Al-Quran itu yang akan menjadi hujah pembela diri pembacanya di akhirat. Di saat-saat menghadapi kondisi sulit, pertolongan akan datang dengan sarana kalam Allah itu .

Pada masalah ini Rasulullah saw menjelaskan, “ bacalah al quran karena al quran itu kelak di hari kiamat akan menjadi syafaat bagi pembacanya” (HR. Muslim).

Di dalam hadis lain Rasulullah juga membuat perumpamaan indah bagi pembaca alquran. Seperti buah jeruk manis. Dicium dari baunya wangi, harum, menyenangkan dan memanjakan hidung. Dimakan juga lezat.

Begitulah amalan ringan besar pahalanya : membaca al quran. Semoga bermanfaat


(gambar: it.wikipedia.org)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar